Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Kawasan Candi Prambanan Yogyakarta tampak ditutup dari kunjungan wisata pada perayaan Hari Raya Nyepi 1946, hari ini, Senin 11 Maret 2024. Penutupan dilakukan sejak Senin, pukul 05.00 WIB hingga Selasa 12, Maret 2024 pukul 05.00 WIB
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dari pantauan Tempo, akses masuk candi Hindu terbesar itu dijaga oleh para parjurit berpakaian bregada ala keraton selama penutupan. Akses pintu utara, timur, dan selatan dijaga setidaknya dua prajurit bregada. Petugas kepolosian berkuda dari Polda Dareah Istimewa Yogyakarta atau DIY ikut berpatroli di bagian dalam terutama, di area lapangan Garuda.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
General Manager of Prambanan & Keraton Ratu Boko, I Gusti Putu Ngurah Sedana mengatakan dalam penutupan hari raya Nyepi ini PT. Taman Wisata Candi atau TWC menggelar program bernama Prambanan Dalam Sunyi.
"Di momen tersebut kami menutup operasional destinasi Taman Wisata Candi Prambanan. Penutupan Candi Prambanan juga diikuti dengan pemadaman listrik, lampu-lampu penerangan area candi," kata dia.
Petugas bregada ala keraton
Sedana menjelaskan tujuan penutupan operasional dan pemadaman listrik saat Nyepi ini, untuk melaksanakan empat tujuan Nyepi. Pertama, Amati Karya alias tidak melakukan pekerjaan, kemudian Amati Lelungan yaitu tidak berpergian, kemudian Amati Geni tidak menyalakan api maupun lampu-lampu, kemudian yang keempat Amati Lelanguan yaitu tidak melakukan aktivitas yang sifatnya bersenang-senang di area itu.
"Para karyawan yang ada disini termasuk teman-teman dari pedagang sekitar juga libur total, tidak aktivitas sama sekali. Kecuali petugas yang melakukan pekerjaan kebersihan dan keamanan," kata dia.
Polisi berkuda berpatroli saat Nyepi di Candi Prambanan Yogyakarta Senin, 11 Maret 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Terkait pengamanan prajurit berkostum bregada khas keraton, Sedana mengatakan pihaknya berkolaborasi dengan pemerintah provisi untuk program Prambanan Dalam Sunyi ini.
"Dalam pengamanan kami menggunakan bregada khas prajurit keraton, di mana Candi Prambanan itu berada di dua provinsi yaitu provinsi DIY dan Jawa Tengah yang lekat kebudayaan Jawa. Maka di Yogya ini kami menggunakan bregada untuk menjaga, kalau di Bali pecalang," ujarnya.
Petugas berkostum bregada yang diterjunkan sebanyak enam personil. Ditambah petugas keamanan internal ada 14 petugas berpakaian Salah satu petugas berpakaian bregada Tian Juniardo mengatakan konsep pengamanan itu pada dasarnya mengadopsi kostum prajurit Keraton Yogyakarta. "Tapi memang (kostumnya) tidak boleh sama persis dengan yang dipakai prajurit keraton, jadi kami bedakan," katanya.
Pelukis Prambanan
Prambanan Dalam Sunyi ini juga melibatkan sembilan pelukis. Mereka akan melukis Prambanan saat tidak ada aktivitas kunjungan wisata, dari tempat-tempat yang sudah ditentukan dengan sudut pandang yang menarik.
"Jadi pelukis bisa mengekspresikan diri maksimal melukis Prambanan, tidak ada gangguan orang lalu lalang seperti biasa, harapannya karyanya bisa betul-betul asli dan hasil lukisan tersebut bisa dilelang atau dijual," kata Sedana.