Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Seleb

Pakai Bahasa Jawa, Film Bayu Skak Disebut Rendahan dan Film TKI

Bayu Skak membuat film Yowis Ben yang murni menggunakan bahasa Jawa sebagai dialog di keseluruhan adegan.

26 Maret 2018 | 09.07 WIB

Bayu Skak masih menjadi Mahasiswa jurusan Art and Design di Universitas Negeri Malang. Dalam usia 23 tahun ia mampu menciptakan lapangan kerja lewat kerja kreatif dan menjadi inspirasi bagi kaum muda. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Perbesar
Bayu Skak masih menjadi Mahasiswa jurusan Art and Design di Universitas Negeri Malang. Dalam usia 23 tahun ia mampu menciptakan lapangan kerja lewat kerja kreatif dan menjadi inspirasi bagi kaum muda. TEMPO/Aris Novia Hidayat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Diceritakan Bayu Skak, banyak netizen mencibir keputusan dia menggunakan dialog bahasa Jawa.

Baca: Yowis Ben Kalahkan Dilan 1990 di IMDB, Ini Komentar Bayu Skak

“Seorang netizen memaki, 'Film Yowis Ben menggunakan bahasa Jawa, yang menonton orang rendahan dan TKI doang. Duh, rumah menjadi sepi karena pembantu dan sopir menonton film Yowis Ben.' Membaca komentar ini saya sedih sekali,” ujar Bayu.

Untungnya, menurut Bayu, tak semua mencela. Ada juga komentar netizen yang menyatakan respek atas semangat Bayu melestarikan bahasa Jawa. 

“Ada komentar netizen yang melegakan hati saya. Dia bilang, 'Aku senang, filmnya lucu dan aku bisa menikmati meski bukan orang Jawa',” katanya.

Komentar positif tersebut membuat Bayu bersemangat mempromosikan filmnya. Senin, 12 Maret lalu, Bayu kembali ke Malang untuk mengajak masyarakat menonton lagi Yowis Ben

Bayu bersama tim mengunjungi bioskop Dinoyo, Malang Town Square, Plaza Dieng, dan Malang Plaza. Bintang film Hangout ini optimistis, Yowis Ben mampu menembus sejuta penonton. Andainya tidak, ia tetap bersyukur dan mendedikasikan kesuksesan ini untuk orang tua.

Tak henti di situ, Bayu dan timnya kini sedang menggagas sekuel Yowis Ben. "Misi utama film ini sebenarnya mengajak generasi muda bangga serta melestarikan bahasa daerah, di samping berbahasa Indonesia dan menguasai bahasa asing. Jangan lupa pada budaya sendiri,” tuturnya Bayu Skak.

TABLOIDBINTANG.COM

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus