Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Sorong - Pemandu wisata di Raja Ampat, Sorong, Papua, kehilangan penghasilan selama pandemi Covid-19. Sebanyak 184 pemandu wisata yang tergabung dalam Himpunan Pramuwisata Indonesia atau HPI Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat, kesulitan keuangan dalam dua bulan terakhir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tak ada lagi wisatawan yang mereka pandu untuk menikmati dan menjelajah keindahan alam Raja Ampat. Pemerintah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB untuk mencegah penyebaran virus corona.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia Raja Ampat, Ranny Iriani Tumundo mengatakan sekitar 80 persen anggota HPI Raja Ampat telah berkeluarga. Saat ini mereka kesulitan keuangan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan pendidikan anak-anaknya.
Pemandangan gua batuan kars di Pulau Gam Kabupaten Raja Ampat. Antara Papua Barat/ Ernes
"Kami berdoa kepada Tuhan, semoga badai pandemi Covid-19 ini segera berlalu sehingga sektor pariwisata kembali berjalan seperti biasa," kata Ranny di Sorong, Rabu 6 Mei 2020. Saat ini sektor pariwisata, termasuk penyedia jasa pemandu wisata tengah menghadapi kenyataan hidup yang sulit di tengah wabah virus corona.
Meski begitu, Ranny Iriani Tumundo menambahkan, tak ada yang perlu disalahkan karena situasi ini terjadi di banyak negara. Dia berharap seluruh pemandu wisata anggota HPI Kabupaten Raja Ampat tetap menjaga kesehatan dan mengikuti protokol pencegahan penyebaran virus corona.