Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pantai Kelingking di Nusa Penida, Klungkung, Bali, telah mendapatkan pengakuan global sebagai salah satu pantai terindah di dunia. Pada 2023, TripAdvisor menobatkan pantai ini sebagai pantai terbaik dalam kategori "Travellers' Choice Awards." Pantai Kelingking juga masuk dalam daftar 50 Best Beaches in the World yang dirilis oleh situs pemeringkat World’s 50 Best Beaches pada 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pantai Kelingking memiliki keindahan alamnya yang luar biasa dengan formasi tebingnya yang unik menyerupai bentuk T-Rex. Namun, daya tarik utama Pantai Kelingking tidak hanya terletak pada pemandangannya, tetapi juga pada perjalanan menuju pantai yang penuh tantangan. Untuk mencapai pantai, pengunjung harus menuruni tebing terjal dengan tangga sederhana.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meskipun aksesnya sulit dan berbahaya, terutama bagi mereka yang tidak terbiasa dengan medan ekstrem, banyak wisatawan yang merasa perjalanan tersebut sepadan dengan pemandangan dan pengalaman yang ditawarkan.
Proyek Lift Kaca
Tantangan menuju Pantai Kelingking Nusa Penida tak lama lagi akan hilang. Saat ini, proyek pembangunan lift kaca di tebing Pantai Kelingking tengah dikerjakan. Lift setinggi 180 meter yang akan memudahkan akses ke pantai.
Namun, proyek yang dimulai Juli 2023 ini menjadi kontroversi. Beberapa wisatawan dan pecinta lingkungan khawatir bahwa pembangunan lift ini akan merusak keindahan alami dan keaslian Pantai Kelingking. Mereka menyebutnya sebagai "perusakan lingkungan" dan khawatir akan adanya pembangunan lebih lanjut seperti beach club atau hotel mewah yang dapat mengubah lanskap alami pantai tersebut.
Disorot media asing
Sejumlah media asing menyorot proyek lift ini. Daily Mail menuliskan bahwa proyek ini melambangkan ketegangan antara keindahan alam Bali yang belum tersentuh dan dorongan pembangunan modern untuk menarik wisatawan asing yang kaya.
Media ini mengutip Niluh Djelantik, seorang senator yang baru saja terpilih dan aktivis media sosial di Bali, yang mengecam pembangunan lift yang akan menjadi hampir tiga kali lebih tinggi dari Sydney Opera House.
“Pantai Kelingking sudah indah apa adanya, dan bagi sebagian orang, menikmatinya berarti mereka harus berusaha keras untuk mendaki ke bawah untuk melihat keindahan di bawahnya,” ucapnya dikutip dari dailymail.co.uk.
Selain itu, pembangunan ini juga memicu diskusi tentang keseimbangan antara pengembangan infrastruktur pariwisata dan perlindungan lingkungan di Bali, di mana seringkali proyek semacam ini menimbulkan dampak jangka panjang terhadap ekosistem lokal dan daya tarik wisata yang alami.
Kontroversi di kalangan wisatawan
Wisatawan asing yang menyukai pantai ini mengecam pembangunan. Mereka menilai lebih bijaksana menambah akses pejalan kaki daripada membangun lift kaca.
Seorang pengguna Instagram, @outdoor_active23, menulis bahwa pembangunan ini adalah bencana. "Perjuangan melawan alam. Budaya dan alam Bali yang indah sedang dirusak oleh pariwisata massal," kata dia, seperti dilansir dari Escape.co.au.
Seorang wisatawan asing yang dikutip Escape mengatakan bahwa mereka senang sekali melakukan pendakian ini pada Juli 2023. Dia menyayangkan ada pembangunan lift di sana. "Struktur ini benar-benar akan merusak pemandangan indah dari atas dan merusak tujuan kami pergi ke sana" dan "Ini berarti lebih banyak orang di pantai itu!! Memperbaiki tangga akan jauh lebih masuk akal."
Namun, tidak semua orang menentang lift. Salah satu dari mereka menulis bahwa ide lift itu bagus karena akan lebih banyak orang yang bekerja di sana dan lebih banyak wisatawan datang.
WILNA LIANA AZ ZAHRA | DAILY MAIL | ESCAPE.CO.AU