Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Pemerintah Provinsi NTT Berkukuh Tutup Taman Nasional Komodo

Pemerintah Provinsi NTT akan berkoordinasi dengan Kementerian Pariwisata mengenai keputusan Gubernur NTT tetap menutup Taman Nasional Komodo.

25 September 2019 | 12.13 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Seekor komodo berada di Pulau Rinca, Kawasan Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur, Ahad, 14 Oktober 2018. Pulau Rinca yang merupakan zona inti Taman Nasional Komodo, dihuni lebih dari 1.500 ekor komodo. ANTARA/Indrianto Eko Suwarso

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Kupang - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur berkukuh menutup kawasan wisata Taman Nasional Komodo pada 2020 meski ada penolakan dari Kementerian Pariwisata. Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat melalui Kepala Biro Humas dan Protokol Sekretaris Daerah NTT, Marius Jelamu menyatakan langkah penutupan Pulau Komodo semata demi pelestarian dan konservasi alam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Pemerintah Provinsi NTT ingin menyelamatkan Komodo dengan melakukan konservasi terhadap Taman Nasional sehingga habitat Komodo maupun kondisi alam Pulau Komodo semakin terjaga dengan baik seperti aslinya," kata Marius Jelamu, Selasa 23 September 2019. Dengan begitu, Pemerintah NTT menolak sikap Kementerian Pariwisata yang merekomendasikan wisata Taman Nasional Komodo tetap dibuka seperti biasa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Marius Jelamu melanjutkan, pihak Pemerintah Provinsi NTT belum menerima atau diajak berdiskusi tentang hasil kajian tim terpadu Kementerian Pariwisata. Tim tersebut, menurut Marius, menyimpulkan Taman Nasional Komodo tetap bisa dibuka untuk wisata. "Kami tidak hanya melihat jangka pendek untuk kepentingan pariwisata tapi untuk jangka panjang, bagaimana menjaga habitat Komodo dan ekosistem dalam kawasan itu terjaga dengan baik," ucap Marius.

Petugas menghalau seekor Komodo ketika persiapan pencanangan Penanaman 1 Miliar Pohon di Taman Nasional Pulau Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, Kamis (12/9). ANTARA/Eric Ireng

Pemerintah NTT, Maris mengatakan, tidak melarang wisatawan berkunjung ke kawasan Pulau Komodo karena yang dilakukan pemerintah adalah mengkonservasi. Lagipula, menurut dia, masih banyak destinasi wisata di Pulau Komodo yang bisa dikunjungi.

Mengenai penolakan dari Kementerian Pariwisata, Marius Jelamu menjelaskan, Pemerintah Provinsi NTT akan berkoodinasi dengan Menteri Pariwisata Arief Yahya dan jajarannya. "Kami segera melakukan kordinasi dengan pemerintah pusat untuk menyamakan persepsi terhadap penutupan Pulau Komodo," ucap dia.

Sebelumnya, Menteri Arief Yahya menyayangkan wacana penutupan Taman Nasional Komodo untuk kegiatan pariwisata. Akibat wacana tersebut, sejumlah agen perjalanan wisata enggan menjual paket perjalanan kapal pesiar (cruise) ke Taman Nasional Komodo. "Kalau dibilang mau ditutup, mau enggak ditutup, lalu mau ditutup lagi, customer bingung. Padahal sekali masuk cruise bisa ribuan (wisatawan asing)," kata Arief, di Jakarta pada Senin, 9 September 2019.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus