Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Agrowisata merupakan bentuk pariwisata yang berfokus pada aktivitas terkait pertanian, perkebunan, dan agribisnis. Selain sekadar hiburan, agrowisata juga memberikan pembelajaran tentang pentingnya perkebunan dan keberlanjutan dalam menjaga keseimbangan alam. Pengembangan hal ini tidak hanya bermanfaat untuk pengunjung, tetapi juga memberikan peluang bagi petani lokal untuk meningkatkan pendapatan mereka.
Pengertian Agrowisata
Agrowisata merupakan istilah yang berasal dari bahasa Inggris, yaitu "agrotourism", yang terdiri dari kata "agro" yang merujuk kepada pertanian, dan "tourism" yang berarti wisata. Dengan demikian, agrowisata merupakan gabungan antara pariwisata dan pertanian. Ini mencakup kegiatan pelancongan yang terintegrasi dengan seluruh sistem pertanian, dimana obyek wisata, teknologi pertanian, dan komoditasnya dimanfaatkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Agrowisata adalah upaya pengembangan rekreasi yang terkait dengan kegiatan pedesaan dan pertanian, yang bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah dari kegiatan perkebunan dan kesejahteraan pedesaan. Konsep rekreasi ini melibatkan pemanfaatan usaha pertanian sebagai objek pelancongan, dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan yang lebih luas, pengalaman rekreasi, dan mempererat hubungan di dalam industri pertanian. Berikut pengertian agrowisata menurut para ahli.
- Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, digambarkan sebagai jenis tur yang berfokus pada sektor pertanian, seperti perkebunan, kehutanan, dan bidang lainnya.
- Menurut Nurisjah (2001), istilah agrotourism atau pelancongan agraria, merujuk pada gabungan antara kegiatan pelancongan dengan aktivitas pertanian.
- Menurut Sastrayuda (2010), melibatkan pemanfaatan potensi agraria sebagai objek rekreasi, termasuk keindahan alam, ragam teknologi pertanian, dan budidaya tanaman.
- Menurut Paputungan, dkk (2017), mencakup serangkaian kegiatan pelancongan yang berlangsung di lokasi agraria, dari tahap produksi hingga produk pertanian akhir, dengan tujuan meningkatkan pengetahuan, pemahaman, pengalaman, dan rekreasi dalam konteks agraria.
Menurut Siti Fatimah dalam bukunya "Teori Perencanaan" (2019), agrowisata sering disalahartikan sebagai ekowisata karena keduanya didasarkan pada sumber daya alam dan lingkungan. Namun, perbedaan mendasar antara keduanya adalah bahwa agrowisata bertujuan untuk memperluas pengetahuan dan rekreasi di sektor agraria, sementara ekowisata lebih menekankan pada pengembangan industri pariwisata yang berfokus pada pelestarian alam atau konservasi.
Cakupan Agrowisata
1. Pertanian dan Perkebunan
Agrowisata, yang sering fokus pada sektor agraria dan perkebunan, memungkinkan para pengunjung untuk mengamati secara langsung proses tanam, merawat, dan panen berbagai jenis tanaman seperti buah-buahan, sayuran, rempah-rempah, dan tanaman hias.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Indonesia, dengan letak geografisnya yang kaya serta keragaman kondisi alam, hayati, dan budaya, memiliki potensi besar untuk mengembangkan rekreasi perkebunan. Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani sekaligus menjaga keberlanjutan sumber daya lahan.
2. Peternakan
Selain itu, peternakan juga menjadi salah satu bagian penting dalam pengembangan rekreasi pertanian. Pengunjung dapat terlibat langsung dalam kegiatan seperti penggemukan hewan ternak, pengolahan hasil ternak, dan merawat hewan ternak seperti sapi, kambing, atau ayam. Hal ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang kehidupan di peternakan serta pentingnya industri peternakan dalam menyokong kebutuhan pangan dan bahan baku.
3. Agribisnis
Tidak hanya menampilkan proses produksi, rekreasi ini juga memperkenalkan berbagai aspek agribisnis seperti pengolahan hasil pertanian dan perkebunan menjadi produk olahan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pendapatan petani melalui sektor agribisnis, sambil memberikan pengunjung pengalaman edukatif dan rekreasi seputar kehidupan pedesaan dan agraria.
4. Pariwisata Edukatif
Tur ini juga berperan sebagai sarana pendidikan tentang pentingnya pertanian dalam kehidupan sehari-hari, keberlanjutan lingkungan, dan menjaga keseimbangan ekosistem. Keterlibatan masyarakat dalam pengembangan rekreasi agraria sangat penting, dengan memberikan pelatihan kepada petani untuk memberikan pelayanan yang ramah dan mengedukasi pengunjung tentang proses perkebunan yang berkelanjutan. Hal ini juga memberikan manfaat ekonomi tambahan bagi penduduk setempat, seperti pendapatan dari penyediaan makanan, penginapan, dan jasa lainnya untuk pengunjung.
Manfaat Agrowisata
Tujuan dari rekreasi ini adalah untuk memperluas pengetahuan, pengalaman rekreasi, dan memperkuat hubungan usaha di sektor agraria. Dengan mengembangkan rekreasi yang menekankan pada kearifan lokal dalam memanfaatkan lahan, dapat meningkatkan pendapatan petani, menjaga keberlanjutan sumber daya lahan, serta melestarikan budaya dan teknologi lokal yang sesuai dengan kondisi alam setempat. Secara khusus, beberapa manfaat yang dihasilkan, meliputi:
- Peningkatan konservasi lingkungan
- Peningkatan nilai estetika dan keindahan alam
- Memberikan kesempatan rekreasi
- Mendorong kegiatan ilmiah dan pengembangan ilmu pengetahuan, serta
- Memberikan dampak positif pada aspek ekonomi.
Oleh karena itu, dapat diartikan bahwa manfaat agrowisata tidak hanya merupakan varian rekreasi biasa, tetapi juga berperan sebagai penghubung antara pesona alam, aktivitas pertanian, dan pelestarian lingkungan. Melalui kegiatan interaktif dan pencerahan, rekreasi ini memberikan manfaat yang beragam bagi komunitas setempat, sektor turisme, dan ekosistem. Mendukung dan mengembangkan konsep agrowisata ini penting dalam mendorong keberlanjutan ekonomi dan lingkungan, serta memperkaya pengalaman pelancong dalam menjelajahi kekayaan alam dan kearifan lokal di sekitar kita.
MAGDALENA NATASYA