Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

hiburan

Pertama di Skotlandia, Edinburgh Bakal Pungut Pajak Turis Mulai 2026

Pajak turis rencananya akan digunakan untuk infrastruktur, perumahan terjangkau, pengelolaan destinasi dan budaya, warisan dunia di Edinburgh.

10 September 2024 | 06.07 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Edinburgh akan menjadi kota pertama di Skotlandia yang memberlakukan pajak turis. Kota tersebut dinilai sudah mengalami overtourism yang membuat penduduk merasa tidak nyaman. Kota ini terutama sangat ramai pada bulan Agustus ketika Edinburgh Fringe Festival meramaikan jalan-jalan dengan komedi, seni, dan teater.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pemerintah Skotlandia telah memberikan kewenangan kepada pemerintah daerah untuk mengenakan biaya pengunjung yang disebut dengan Transient Visitor Levy. Biaya tersebut akan diberlakukan mulai 2026.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dilansir dari Euronews, Transient Visitor Levy diperkirakan pajak turis akan terkumpul sampai  £50 juta atau lebih dari Rp1 triliun per tahun. Nantinya, dana yang terkumpul akan digunakan untuk melakukan perbaikan kota.

Awal bulan ini, pejabat Edinburgh menyetujui proposal untuk memungut biaya kepada tamu di hotel, B&B, hostel, dan persewaan liburan termasuk Airbnb sebesar lima persen dari biaya per kamar per malam. Biaya tersebut akan dibatasi selama tujuh hari berturut-turut. 

Pemanfaatan dana 

Sebelum diberlakukan, akan ada periode konsultasi publik tentang pungutan tersebut selama 12 pekan mulai September. Warga akan ditanyai apakah biaya lima persen tersebut harus lebih tinggi atau lebih rendah.

Dewan kota mengatakan dana tersebut akan diinvestasikan dalam infrastruktur, perumahan terjangkau, pengelolaan destinasi dan budaya, warisan, dan acara. Pemimpin dewan Cammy Day mengatakan 35 persen dari hasil tersebut akan dialokasikan untuk sektor seni.

Tanggapan operator wisata

Pungutan terhadap turis ini banyak dilakukan di Eropa. Destinasi wisata populer lainnya di benua tersebut memberlakukan biaya bervariasi, termasuk Amsterdam yang memiliki pajak turis sebesar 12,5 persen, dan Berlin.

Namun, beberapa operator pariwisata khawatir pungutan tersebut akan membuat Edinburgh menjadi destinasi liburan yang kurang kompetitif dan membuat pengunjung enggan berkunjung.

"Ini masih menjadi masalah yang sangat kontroversial," kata Marc Crothall, kepala eksekutif Aliansi Pariwisata Skotlandia, kepada situs berita perjalanan Skift.

"Ada kekhawatiran seputar total harga yang akan dibayarkan pelanggan dan dampaknya terhadap pemesanan di masa mendatang, terutama oleh pengunjung domestik ketika sudah ada tanda-tanda penurunan pemesanan dari pasar ini karena krisis biaya hidup di Inggris yang masih berlangsung."

Namun, Day berpendapat pajak tersebut tidak akan membuat pengunjung enggan berkunjung ke Edinburgh. "Saya tidak melihat beberapa pound membuat seseorang enggan mengunjungi kota ini," kata BBC Radio Scotland. "Jika Anda mampu menghabiskan ratusan pound untuk kamar hotel, Anda juga mampu menghabiskan beberapa pound untuk mendukung kota yang Anda kunjungi."

EURONEWS | EXPRESS.CO.UK

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus