Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Nelayan-nelayan baru saja mendarat di Pantai Depok, Bantul. Yogyakarta. Di bawah terik matahari dan langit biru, mereka menambatkan perahunya di sepanjang pantai.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Perahu-perahu itu berjajar di pinggir pantai, yang diembus angin dan deburan ombak. Di samping perahu-perahu kayu yang ditambatkan itu, mereka menjajakan ikan hasil tangkapan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Beragam jenis ikan segar mengisi kotak-kotak untuk menyimpan ikan. Beberapa ikan mereka taruh di atas kotak. Ada ikan kakap hitam kecil-kecil, bawal, suruh, layur, dan cakalang. Rombongan wisatawan berdiri di sekitar perahu dan menawar hingga mendapatkan harga yang terbaik.
Tak secerah musim panen ikan, nelayan Pantai Depok kali ini tak begitu puas. Hasil tangkapan mereka berkurang drastis karena musim kemarau panjang. Musim panen ikan datang ketika musim hujan tiba, hasil tangkapan bisa mencapai satu kuintal untuk satu kali melaut. “Sekarang rata-rata hanya 10 kilogram saja untuk satu jenis ikan. Sudah sepekan ini minim tangkapan,” kata nelayan Pantai Depok, Iwan, Ahad, 10 November 2019.
Paceklik ikan membuat nelayan menaikkan harga ikan segar. Harga ikan sekarang ini rata-rata naik 30-40 persen. Ikan kakap hitam per kilogram dijual Rp30.000 per kilogram, layur Rp30.000, dan bawal Rp300.000 per kilogram.
Para nelayan menjajakan ikan kepada wisatawan. Mereka menggelar lapaknya di sebelah perahu-perahu yang mereka tambatkan. Keterampilan menawar dibutuhkan di sini, untuk mendapat ikan segar dengan harga terbaik. TEMPO/Shinta Maharani
Di pasar ikan Pantai Depok, penjual membanderol harga ikan kakap merah Rp80.000 per kilogram dari harga normal Rp60.000. Harga kakap putih Rp65.000 dari harga normal Rp45.000, cumi dari Rp35.000 menjadi Rp65.000 per kilogram, bawal putih per kilogram Rp400.000, “Sedang susah ikan. Dari nelayan harganya naik,” kata Marina, pedagang ikan di pasar Pantai Depok.
Nursida, wisatawan datang bersama rombongan keluarganya. Seorang perempuan bertopi mengiringinya menuju pinggir pantai, tempat perahu-perahu nelayan berlabuh. Perempuan itu menawarkan diri untuk mengantarnya memilih ikan-ikan segar dan memasak ikan-ikan itu. Nursida pun tergoda. Ia kemudian pergi ke pinggir pantai dan membeli ikan suruh dari nelayan. Dia membeli dua kilogram ikan suruh seharga Rp50.000, “Harganya relatif murah untuk rombongan kami,” kata Nursida.
Tak jauh dari pinggir pantai, warung-warung ikan berdiri. Pedagang menawarkan kuliner ikan kepaa setiap wisatawan yang melintas. Perempuan penjaja jasa memasak mengantar Nursida ke salah satu warung ikan. Pedagang warung menawarkan berbagai jenis bumbu untuk masakan ikan. Bumbu ikan bakar, ikan goreng, ikan bumbu asam manis, dan saus tiram. Untuk jasa memasak satu jenis bumbu ongkosnya Rp 15.000.
Nursida memesan ikan bumbu asam manis, goreng, dan bakar didapur pedagang. Sembari menunggu sajian siap disantap, bau sedap ikan yang dimasak dengan rempah-rempah menguar dari dapur.
Selain bias membeli dari nelayan, di Pantai Depok terdapat pasar ikan segar. Untuk memasaknya banyak warung yang menyediakan jasa memasak. TEMPO/Shinta Maharani
Sambalnya dari cabai rawit dan tomat segar. Minumnya es kelapa muda yang segar. Sayurnya tumis kangkung. Ikan-ikan segar diolah dalam waktu sejam. Hiangan lengkap sesuai pesanan telah tersaji di meja. Nursida dan keluarga menikmati sajian itu sembari selonjoran. Kenikmatan itu hanya ada di Pantai Depok, yuk mampir.
SHINTA MAHARANI