Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Potensi Wisata Kampung Kawa di Nagekeo, The Next Rising Star Destinasi NTT

Pengelolaan kampung Kawa sudah lama masuk dalam target pengelolaan dari BPOLBF untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata.

2 Oktober 2021 | 12.04 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Beberapa warga di Kampung Kawa, Nagekeo. ANTARA/Ho-BPOLBF

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kampung Kawa di Kabupaten Nagekeo Nusa Tenggara Timur tengah disiapkan untuk menjadi destinasi wisata unggulan kawasan Labuan Bajo Flores. Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) telah mulai melakukan pengelolaan di sana.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Saat ini kita lagi menyiapkan tata kelolanya di sana. Kawa ini 'The Next Rising Star' desa wisata yang mampu menarik banyak wisatawan," kata Direktur BPOLBF Shana Fatina, Sabtu, 2 Oktober 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kampung Kawa berada di bagian barat Desa Labolewa dengan jarak tempuh kurang lebih 10 kilometer dari Desa Labolewa dan 15 kilometer dari Kota Mbay, ibu kota Kabupaten Nagekeo. Lokasinya juga berada diantara Gunung Ebuloba dan Amagelu.

Permukiman di sana dihuni oleh masyarakat adat yang masih kental dengan tradisinya. Shana menilai dengan suasana kampung yang masih asri, kemudian mempunyai kekuatan seperti rumah adat, kehidupan masyarakatnya seperti berburu hewan, tradisi adat serta jalur tracking dan lainnya mampu menjadikan kampung Kawa jadi wisata unggulan di kabupaten itu.

Shana mengatakan bahwa pengelolaan kampung Kawa sudah lama masuk dalam target pengelolaan dari BPOLBF. Sejak 2020, BPOLBF sudah identifikasi potensi Kawa kemudian dilakukan perencanaan dan langkah-langkah persiapan menjadi desa wisata.

"Saat ini yang sedang ditata yakni air bersihnya," ujar Shana.

BPOLBF juga sedang lakukan penguatan kelembagaan kelompok sadar wisata atau pokdarwis, penataan MCK dan air bersih, penataan konsep atraksi, kolaborasi serta kemitraan dengan instansi. "Untuk pokdarwis sendiri baru kita bentuk sekitar dua pekan yang lalu, hal ini karena untuk pengelolaan tata kelolanya dibutuhkan anak-anak muda, namun sayang di lokasi itu tidak ada anak-anak mudanya," kata Shana.

Ke depannya, menurut Shana, BPOLBF akan memperkenalkan kampung Kawa ke pasar lewat famtrip dan dokumentasi. "Namun consern utama kita sekarang adalah Pokdarwis sehingga guiding dan pengelolaan wisatanya baik," ujarnya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus