Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Batam - Suasana mudik lebaran di Pelabuhan Batu Ampar Kota Batam selalu mendapatkan keluhan dari penumpang setiap tahunnya, termasuk pada puncak arus mudik 2024 yang diperkirakan jatuh pada Ahad, 7 April 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Salah satu keluhan disampaikan oleh para ibu terkait dengan tidak adanya ruang laktasi atau nursery room. Ibu-ibu ini kesulitan menyusui, menidurkan anak, hingga mengganti popok.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pantauan Tempo, setidaknya ada sekitar lima ibu membawa bayi memilih duduk di bawah tenda yang berada di samping tenda posko mudik untuk petugas. Tenda ini tidak memiliki fasilitas seperti kursi meja ataupun kipas. Terlihat sebagian ibu-ibu memilih duduk di pembatas-pembatas taman pelabuhan sambil mengendong bayi mereka.
Salah seorang ibu, Sarah Maharani, meminta agar pihak pengelola pelabuhan menyediakan ruangan untuk ibu-ibu menyusui bayi. "Kami minta ruang menyusui dan untuk menidurkan anak," katanya yang membawa anak berumur 7 bulan.
Adelina juga punya keluhan sama. Ia tidak hanya meminta ruangan untuk bayi tetapi juga disediakan kursi. "Kalau ada kursi kami tidak terlantar seperti ini," katanya.
Adelina yang membawa seorang anak kecil ini sedang hamil 8 bulan. Hal itu yang membuat dia terpaksa naik Kapal Kelud. "Kalau naik pesawat hamil 8 bulan tidak boleh, kalau pakai kapal yang kecil nggak ada tempat tidurnya di kapal," kata Adelia.
Tidak hanya di bawah tenda, beberapa ibu yang membawa bayi terpaksa lesehan di halaman parkir mobil pelabuhan. Terihat beberapa ibu kewalahan menghadapi anaknya yang menangis.
Petugas Ditpam Sebut Ada Ruang Anak
Saat ditemui di pelabuhan, Koordinator Pengamanan Ditpam BP Batam Pelabuhan Batu Ampar Pandapotan S. mengatakan, ruang anak sebenarnya ada di dalam pelabuhan. Namun, ruangan tersebut tidak muat untuk calon penumpang sehingga sebagian berada dikawasan parkir mobil pelabuhan.
"Oh ada ya (ibu-ibu bawa anak), nanti saya minta petugas suruh masuk, di dalam sebenarnya ada ruangan anak," kata Pandapotan.
Ia melanjutkan, tidak hanya ruang anak, pihaknya juga sudah menyediakan ruangan kesehatan, alat bantu kesehatan seperti kursi roda, ambulans, dan lainnya. "Kami prioritaskan juga untuk ibu hamil, lansia, dan disabilitas," katanya lagi.
Pandapotan juga menjelaskan, sebenarnya pelabuhan ini merupakan dirancang untuk kargo, tetapi untuk sementara di pakai untuk penumpang KM Kelud Pelni saat di Batam. Direncanakan pelabuhan penumpang ini akan dipindahkan, tetapi belum tahu kapan. "Mau bagaimana lagi, ini momen Lebaran, penumpang membludak, tetapi kita selalu berikan penjelasan kepada penumpang," kata Pandapotan.
YOGI EKA SAHPUTRA