Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Cuaca ekstrem masih terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta sepanjang pekan pertama bulan Mei 2025. Dampak cuaca ekstrem itu juga turut membawa korban jiwa selain kerugian material. Sebab itu baik wisatawan dan penduduk setempat diminta tetap waspada meskipun musim kemarau diprediksi akan terjadi bulan Mei ini.
Cuaca ekstrem di Yogyakarta
Pada Rabu 7 Mei 2025, cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai angin masih melanda Yogyakarta. Baik di Kabupaten Sleman, Kota Yogyakarta, dan Kabupaten Bantul.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Sebanyak 16 rumah warga rusak tertimpa pohon tumbang akibat hujan dan angin kencang yang melanda Sleman bagian barat-utara sore ini," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman Yogyakarta, Makwan, Rabu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sebelumnya, pada Senin, 5 Mei 2025, hujan angin membuat seorang warga di Desa Widodomartani Kecamatan Ngemplak Sleman meregang nyawa setelah tertimpa pohon tumbang. Masih di hari yang sama, seorang anak usia 8 tahun di Desa Singosaren Banguntapan Kabupaten Bantul juga tewas setelah terseret arus sungai saat bermain air ketika hujan lebat terjadi.
Hujan kembali terdeteksi
Meski hujan sempat absen sejak pertengahan April 2025 lalu, namun pada awal Mei ini titik awan hujan kembali terdeteksi di langit Yogyakarta. Badan Meteorologi dan Klimatologi Geofisika (BMKG) Yogyakarta menyatakan pada awal Mei ini, sejumlah wilayah berpotensi diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga lebat.
Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Yogyakarta Warjono mengungkapkan
berdasarkan distribusi curah hujan dari 123 titik pengamatan, wilayah Yogyakarta pada umumnya masuk kategori tidak hujan atau hujan ringan dengan curah hujan 0 – 20 milimeter per hari.
"Kecuali wilayah Kabupaten Bantul bagian timur, Kota Yogyakarta, dan Kabupaten Gunungkidul bagian barat dan timur laut yang berpotensi hujan sedang-lebat dengan curah hujan *20 – 100 milimeter per hari," kata dia.
Curah hujan tertinggi sempat tercatat di Pos Hujan Hutan Wanagama, Playen, Kabupaten Gunungkidul, sebesar 51 milimeter per hari. Untuk musim kemarau diprediksi terjadi mulai dasarian III bulan Mei ini. "Mohon selalu waspada terhadap potensi terjadinya cuaca ekstrem ini," kata dia.