Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Pandemi tak menghentikan Singapore Airlines untuk meluncurkan rute penerbangan terpanjang terbarunya bulan ini. Maskapai asal Singapura itu meluncurkan penerbangan nonstop dari Singapura ke New York, Amerika Serikat dengan jarak 8.287 mil (13.336 kilometer), dua mil lebih panjang dibandingkan rute terpanjang sebelumnya Singapura-Newark di New Jersey, Amerika Serikat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Penerbangan itu akan dimulai pada 9 November dari bandara Changi, sekaligus menandai kembalinya maskapai itu melayani penerbangan ke New York sejak 22 Maret ketika penerbangan terakhirnya berangkat dari Bandara Internasional John F. Kennedy.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Seorang juru bicara Singapore Airlines mengatakan kepada Business Insider bahwa SQ21/22, nomor penerbangan nonstop antara Singapura dan Newark, akan tetap diingat meskipun lebih pendek dari rute New York dengan dua mil laut.
Singapore Airlines memegang teguh bahwa peluncuran penerbangan New York bukanlah kelanjutan dari penerbangan Singapura-Newark yang terkenal, juga tidak akan menggantikan rute New York-Frankfurt-Singapura, yang sebelumnya juga ditangguhkan awal tahun ini. Penerbangan ini sepenuhnya baru dan bahkan memiliki nomor penerbangan baru, SQ23 dan SQ24.
Sekarang, mari lihat perbedaan dua penerbangan ini. Rute Newark menggunakan pesawat Airbus A350-900 ULR, sedangkan rute New York menggunakan Airbus A350-900 XMB. Perbedaan lainnya, rute New York justru memakan waktu lebih cepat lima menit dibandingkan rute Newark, yaitu 18 jam 40 menit, meski rutenya lebih panjanh dua mil. Hal tersebut membuat rute Newark tetap menjadi penerbangan terpanjang jaringan maskapai itu dilihat dari waktu terbangnya. Namun yang perlu diingat, kadang waktu tempuh bisa berubah tergantung kondisi cuaca, arah angin dan lain-lain.
Hal yang penting diketahui, Singapura masih menerapkan syarat ketat bagi warga asing yang masuk negaranya akibat pandemi. Warga AS dapat memasuki Singapura tetapi dalam kondisi yang sangat ketat. Kedutaan Besar AS di Singapura mengatakan bahwa warga AS yang juga merupakan penduduk tetap Singapura akan diberikan izin masuk, tetapi masih harus karantina selama 14 hari atas biaya mereka di bawah stay home notice.
Pemegang izin masuk jangka panjang dan mereka yang ingin mengunjungi Singapura untuk kunjungan jangka pendek perlu izin masuk sebelum berangkat ke negara tersebut. Meskipun izin diberikan, mereka tetap harus dikarantina pada saat kedatangan.
Wisatawan yang ingin transit melalui Singapura dalam perjalanan ke tujuan negara ketiga juga akan diizinkan untuk naik penerbangan. Seorang juru bicara maskapai penerbangan mengkonfirmasi bahwa penumpang transit dapat berangkat di New York. Namun, dalam arah yang berlawanan, penerbang dapat transit melalui Singapura selama mereka berangkat dari kota yang disetujui. Pemegang paspor Singapura juga bisa naik pesawat.
BUSINESS INSIDER