Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Komite Olimpiade Arab Saudi, bekerja sama dengan Otoritas Budaya Arab Saudi, menggelar Saudi House menyambut perhelatan Asian Games 2018. Acara ini digelar di Restoran Pulau Dua, Senayan, Jakarta, dan dihelat dalam dua periode.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Periode pertama dilaksanakan pada 19-22 Agustus. Sedangkan periode kedua dihelat pada 24-28 Agustus. Dalam festival budaya ini, Saudi House memamerkan beberapa pertunjukan budaya serta kuliner dan kesenian lainnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Staf Representatif Komite Olimpiade Arab Saudi Moudhi bint A. Al Sudairy mengatakan agenda festival bertajuk Saudi Arabia itu digelar dalam rangka mendukung timnya di Indonesia. Selain itu, mereka bermaksud menghimpun atensi dari masyarakat Indonesia terhadap keunikan serta keragaman budaya yang dimiliki negaranya.
"Kami ingin orang Indonesia tahu tari-tarian kami, kurma kami, dan kopi-kopi yang khas," ujarnya saat ditemui di Restoran Pulau Dua, Jalan Gatot Subroto, Jumat, 24 Agustus 2018.
Pada hari pertama hingga ketiga penyelenggaraannya, festival Saudi House ini diakui masih sepi. Sebab, informasi belum menyebar. Pengunjung pun hanya mencapai angka ratusan. Sedangkan mulai Jumat, 24 Agustus, pengunjung tampak membludak mencapai angka 3.300 orang.
Rata-rata pengunjung penasaran dengan budaya Arab Saudi. Seperti Hanifa Kusnan, 43 tahun. Ia yang datang bersama tiga anak dan temannya mengatakan sengaja datang dari Pluit, Jakarta Utara, untuk menjajal kuliner Arab dan membuat henna. “Saya sempatkan ke sini. Sebelumnya tahu dari grup WhatsApp keluarga,” ujarnya saat ditemui di lokasi festival, Jumat, 24/8, sore.
Saudi House memang menyediakan beragam sajian untuk pengujungnya. Berikut ini paviliun-paviliun menarik yang bisa dicoba untuk dikunjungi hingga 28 Agustus nanti.
1. Kurma gratis
Tersedia beraneka ragam kurma dalam Festival Saudi House. Setidaknya ada 10 jenis yang disajikan. Di antaranya sukhari, nabtah ali, klas, wnannah, barhe, majdool, rashodiah, sharga, fankah, dan kasabah. Tak seperti kurma di Indonesia, kurma dari negara asalnya benar-benar manis, empuk, dan terasa karamelnya. Kurma itu dari Al Qassim, daerah terbesar penghasil kurma.
Dari awal festival hingga akhir nanti, Saudi House menyajikan lebih-kurang 6 ton kurma. Pengunjung dapat gratis membawa pulang kurma, namun dengan plastik yang sudah disediakan oleh penyelenggara.
2. Melukis henna
Tersedia pelukis henna yang langsung didatangkan dari Arab. Henna adalah lukisan yang biasanya dipakai untuk acara seremoni di Arab dengan tangan sebagai medium gambarnya.
Henna banyak diburu. Ada beberapa jenis warna henna, di antaranya cokelat dan putih. Umumnya, warna-warna yang lebih cerah dilukiskan di tangan orang dewasa. Sedangkan anak-anak menggunakan tinta lukis dengan watna yang lebih kalem.
3. Menjajal baju tradisional
Kerajaan Arab Saudi ikonis dengan pakainnya yang khas. Ada beberapa jenis yang dibuat dengan cara disulam. Tersedia 30 baju adat yang dihadirkan di tempat tersebut. Seluruhnya dapat dicoba, dipakai, dan digunakna untuk berfoto di lokasi festival.
4. Air zam-zam asli
Sekitar 5.000 liter air zam-zam dihadirkan di Festival Saudi House. Seluruh pengunjung dapat mencoba meminumnya langsung dengan gelas yang telah tersedia. Namun, harus mengantre cukup panjang untuk dapat merasakannya langsung.
5. Belajar kaligrafi Arab
Tersedia tenan khusus untuk belajar kaligrafi. Pengunjung akan mengetahu sejarah-sejarah kaligrafi dan penggunaannya di zaman modern. Kaligrafi merupakan produk seni khas Arab. Ada juga pameran kaligrafi. Selain kaligrafi, mereka memamerkan berbagai karya fotografi.
6. Kuliner
Setelah lelah mengantre kurma, zam-zam, dan henna, kini saatnya menjajal kuliner-kuliner khas Arab. Tim Saudi House mendatangkan langsung koki dari negara tersebut ke Indonesia. Koki bernama Abdul Samad Hawsawi ini menyediakan puluhan hidangan tradisional setiap harinya.
7. Pertunjukan seni
Seusai kenyang, saatnya pengunjung menyaksikan pertunjukan. Panggung pertunjukan didesain menggunakan tenda-tenda layaknya di gurun pasir. Orang-orang bisa menyaksikan pertunjukan musik khas, yang menggunakan instrumen Al Oud dan Aldaff. Pengunjung akan menyaksikan pentas seni ini ditemani secangkir kopi.
Saudi House terbuka gratis untuk umum. Festival ini buka mulai pukul 14.00 hingga 22.00. Namun, tip bagi pengunjung, lebih baik datang awal karena antrean bakal mengular panjang. Pihak penyelenggara pun akan memberlakukan sistem buka-tutup.