Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Saran dari Astronot Sebelum Wisata Luar Angkasa Benar Terjadi

Wisata luar angkasa sejatinya terwujud tahun ini.

6 Agustus 2020 | 16.50 WIB

NASA dan SpaceX meluncurkan astronot Robert Behnken dan Douglas Hurley ke Stasiun Luar Angkasa Internasional. KREDIT: NASA
Perbesar
NASA dan SpaceX meluncurkan astronot Robert Behnken dan Douglas Hurley ke Stasiun Luar Angkasa Internasional. KREDIT: NASA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Wisata luar angkasa begitu memikat para wisatawan berkantung tebal. Sejumlah perusahaan, seperti Virgin Galactic dan Blue Origin mengembangkan bisnis pariwisata ke luar angkasa. Bahkan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat atau NASA mengizinkan wisatawan melancong ke Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Hingga kini belum diketahui berapa biaya yang dibutuhkan untuk wisata ke luar angkasa. Lagipula, pandemi Covid-19 membuat rencana ini terpaksa mundur dari jadwal. Virgin Galactic sebelumnya menjanjikan wisatawan yang ingin ke luar angkasa berangkat pada tahun ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Terlepas dari kapan dan bagaimana wisata luar angkasa terwujud, ada baiknya kita simak apa kata astronot. Sebab, mereka sudah berpengalaman berada di luar planet bumi dan telah menjalani berbagai pelatihan yang tentu tidak mudah. Apakah nantinya wisatawan luar angkasa juga harus berlatih seperti astronot ini?

The Von Braun Rotating Space Station hotel pertama yang dibangun di luar angkasa. Foto: GATEWAY FOUNDATION

Mengutip laman Travel and Leisure, dua mantan astronot NASA, Leroy Chiao dan Scott Parazynski berbagi tips bagi mereka yang ingin tahu bagaimana rasanya berada di luar angkasa dan apa saja persiapannya. Leroy Chiao telah berkiprah selama 15 tahun di NASA dan berpartisipasi dalam empat misi ke luar angkasa, tiga di antaranya naik pesawat ke luar angkasa dan satu kali bertugas di Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS. Adapun Parazynski bekerja di NASA selama 17 tahun dengan lima misi pesawat ulang alik.

Berikut beberapa hal yang mesti diketahui wisatawan yang hendak melancong ke luar angkasa:

  1. Santai saja dan tetap tenang
    Bagi wisatawan yang ingin ke luar angkasa, Chiao dan Parazynski menyarankan agar tetap tenang dan santai. "Nikmati perjalanan karena Anda tidak bertanggung jawab untuk melakukan apapun," kata Parazynski. Dia meyakini para penyelenggara wisata luar angkasa sudah tahu betul apa yang harus dilakukan dan bagaimana agar wisatawan tetap nyaman.

    Chiao mengatakan kegugupan biasanya muncul saat hendak meluncur ke luar angkasa. "Solusinya, bicaralah kepada orang yang pernah mengalaminya," kata dia. "Tentu ada rasa deg-degan dan terkejut. Tapi setelah mendengar cerita orang itu, Anda akan merasa lebih tenang."

  2. Pastikan fisik dan mental sehat
    Wisata ke luar angkasa adalah pengalaman yang menakjubkan. Tak semua orang bisa merasakannya dan akan menjadi yang pertama dalam sejarah. "Tubuh Anda akan merasakan berbagai sensasi baru selama terbang ke luar angkasa," kata Parazynski. Sebab itu, wisatawan luar angkasa harus menjalani pelatihan -memang tidak seberat astronot, yang penting mereka mendapatkan gambaran dan mempersiapkan diri dengan lebih baik.

  3. Tekanan gravitasi
    Bagi Anda yang pernah naik roller coaster atau permainan apapun yang meluncur ke atas, melawan gaya gravitasi bumi, kira-kira itulah yang akan dirasakan saat naik pesawat luar angkasa. Untuk mengatasi tekanan gravitasi ini, Chiao menyarankan agar tidak 'melawan'.

    "Jika Anda melawan, itu akan menyakiti tubuh," katanya. "Tapi kalau Anda rileks dan mengikuti saja alur perjalanannya, maka semua akan baik-baik saja." Tekanan gravitasi ini akan hilang setelah pesawat melewati atmosfer dan masuk ke ruang hampa udara di luar angkasa.

  4. Berlatih dengan gravitasi nol
    Sebelum berwisata ke luar angkasa, ada baiknya Anda mencoba layanan penerbangan dari perusahaan Zero Gravity Corporation di Arlington, Virginia, Amerika Serikat. Perusahaan ini menyediakan layanan penerbangan dengan gaya gravitasi nol. Artinya, Anda akan melayang-layang selama berada di dalam pesawat. Dan kira-kira seperti itulah rasanya di luar angkasa.

    Anda juga bisa berlatih gravitasi nol dengan cara menyelam. Sebab, Anda harus bergerak seperti orang menyelam saat berada di ruang dengan gravitasi nol. Parazynski menyarankan beberapa gaya yang harus dikuasai, yakni mengapung dengan tenang dan melakukan beberapa gerakan yang perlahan untuk berpindah saat menyelam.

  5. Jangan ragu melihat ke luar jendela
    Parazynski mengatakan satu hal yang tak boleh dilewatkan oleh siapa saja yang pergi ke luar angkasa adalah melihat ke luar jendela. "Lihatlah begitu besar dan indahnya ciptaan Tuhan. Dan jangan lupa, lihatlah planet bumi, tempat Anda akan kembali," kata dia.

  6. Jangan khawatir, tetap bisa selfie kok
    Chiao mengatakan wisatawan tak perlu khawatir karena mereka tetap bisa berfoto selama berada di luar angkasa. Hanya saja, menurut dia, perlu latihan agar dapat membidik dan menghasilkan foto yang bagus dalam suasana gravitasi nol.

  7. Pusing
    Chiao menjelaskan saat berada di gravitasi nol, Anda mungkin akan merasa pusing. Sebabnya, tiada gaya gravitasi yang menarik cairan ke kaki. "Jadi, semua cairan tubuh turut mengambang dan rasanya seperti kepala berada di bawah, kaki di atas," kata dia. Chiao menyarankan jangan terlalu panik karena tubuh akan menyesuaikan dengan keadaan. "Tetap nikmati perjalanan Anda."

  8. Terbentur dan memar, itu biasa
    Jika Anda bermasuk menghabiskan beberapa hari di luar angkasa, maka bersiaplah untuk terbentur dan memar. Menurut Parazynski, hal ini biasa terjadi karena setiap orang perlu menyesuaikan diri dalam kondisi gravitasi nol. Ketika tubuh melayang-layang, tak sengaja terbentur orang lain atau benda di sekitar.

    "Sungguh lucu menyaksikan astronot pemula pada hari pertama misi," kata Parazynski. "Saat hendak bergerak sambil mengambang, mereka seperti banteng yang menyeruduk, namun tak mengira jika tenaga dorongnya terlalu kuat hingga membentur apa yang ada di hadapannya."

  9. Kekacauan saat melakukan kegiatan rutin
    Makan, minum, dan menyikat gigi adalah aktivitas rutin. Namun bagaimana jika Anda melakukannya di luar angkasa? Parazynski mengatakan Anda tak bisa mengeluarkan air bekas sikat gigi ke wastafel. Pikirkan bagaimana cara menggunakan toilet tanpa gravitasi?

    Dia menyarankan wisatawan memahami betul bagaimana menggunakan toilet saat berlatih sebelum meluncur ke luar angkasa. "Urusan di kamar mandi ini tidak sederhana. Anda harus berhati-hati," kata Chiao. "Dan setiap orang harus membereskan kekacauan yang mereka buat di kamar mandi."

    Untuk makan dan minum, Parazynski mengingatkan agar selalu memegang peralatan makan. "Jika terlepas dari tangan, maka alat makan Anda akan hilang dalam 30 detik saja," kata dia. Anda mungkin bisa menemukan sendok garpu beberapa hari kemudian di saringan pembersih udara kabin. Sebab di situlah semua aliran udara bermuara.

  10. Proses kembali ke bumi
    Kini saatnya wisata luar angkasa berakhir dan pelancong kembali ke bumi. Memang hanya ada satu cara untuk meluncur ke luar angkasa, yakni dengan roket. Namun setidaknya ada dua cara untuk kembali ke bumi.

    Pertama dengan kendaraan bersayap seperti pesawat ulang alik atau SpaceShipTwo milik Virgin Galactic. Kedua, menggunakan kapsul, seperti Apollo, Soyuz, dan Blue Origin's New Shepard. Pengalaman kembali ke bumi dengan dua model penerbangan ini tentu berbeda.

    Kendaraan bersayap akan mendarat di bumi seperti pesawat terbang di landasan pacu. Adapun kendaraan berbentuk kapsul akan turun dengan parasut dengan landasan daratan atau perairan. Kendaraan manapun yang dipilih, tentu akan mengalami penyesuaian gaya gravitasi saat masuk ke bumi.

    Chiao mengatakan kendaraan kapsul bakal mengalami turbulensi yang cukup hebat hingga parasutnya mengembang. "Saat itulah Anda akan merasakan perbedaan yang signifikan antara terjun bebas dengan terjun berparasut," katanya. Bagus kalau Anda bisa mendarat di perairan, tapi bagaimana jika mendarat di tanah yang keras atau bebatuan.

Tampaknya lagu yang dinyanyikan oleh Teti Kadi di era 1960-an segera menjadi kenyataan. "Kita ramai-ramai pergi ke bulan."

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus