Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kreator konten, Galih Loss ditangkap Sub Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya pada Senin malam, 22 April 2024. TikToker ini langsung ditetapkan sebagai tersangka kasus penistaan agama, lantaran kontennya menyerempet kalimat Taawudz. Penangkapan Galih Loss dibenarkan oleh Kepala Sub Direktorat Siber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya AKBP Ardian Satrio Utomo.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sehari sebelum ditangkap, ia mengunggah video yang menyatakan berhenti membuat konten. "Assalamualaikum, gua Galih. Gua memutuskan untuk berhenti ngonten. Alasannya karena ini," kata dia sambil menunjukkan kemarahan netizen atas dua konten prank yang dibuatnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Galih menuturkan, komentar netizen yang berlebihan membuatnya sakit hati. "Benar-benar bikin mental gua down. Karena prank gua yang menuai kritikan di beberapa warga net," ucapnya.
2 Konten Prank Galih Loss yang Memicu Video Lain
Dua konten prank yang menimbulkan netizen marah adalah saat ia menahan laju tukang pengantar gas. Ia berdalih ingin mengambil tabung gas hingga membuat marah tukang pengantar itu. Kemarahan netizen makin meledak ketika ia membuat konten yang membahayakan sopir ojek online.
Konten ini dinilai membahayakan lantaran ia meneriaki sopir ojek online atau ojol yang sedang menunggu pesanan itu sebagai begal hingga membuat dua sekuriti datang. Ketika sekuriti itu mematikan sepeda motor ojol dan mencabut kuncinya, barulah Galih mengaku bahwa ia sedang membuat konten. Konten ini dinilai membahayakan sopir ojol jika ia berteriak dan didengar massa yang bisa memicu main hakim sendiri.
Sejak itu, Galih terus disorot. Konten-konten lamanya terus dicari netizen hingga ditemukan video yang kini membuatnya dicokok polisi dan menjadi tersangka penistaan agama. Video itu sendiri saat ini sudah tak ada di akun TikTok Galih. Berikut percakapan Galih dengan seorang bocah kecil yang dianggap menistakan agama Islam.
"Hewan apa yang bisa ngaji?" tanyanya kepada anak kecil. Si bocah menjawab Paus, plesetan Pak Ustadz. Galih tertawa. "Selain Pak Ustadz apa?" "Monyet, Bang." Galih tertawa dan menyangkal. "Yang ada di otakmu apa?" Si bocah menyerah. "Audzubillahiminasyaitonirojim Bismillahirohmanirohim," jawabnya. Saat membaca Audzu, ia memperagakan gaya serigala.