Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - “Ayo kita mampir Pantai Sahi dulu,” ujar kawan yang mengantar saya ke Tanjung Datuk, Natuna. “Nanti kelewatan kok,” ucapnya menambahkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Jadi lah siang itu, kendaraan kami, berhenti terlebih dulu di Pantai Sahi. Perjalanan dari ibukota Kabupaten Natuna, Ranai, dengan melalui Jalan Raya Sepempang sekitar 30 menit. Jaraknya kurang lebih 20 kilometer.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pantai sepi ini berpasir halus dengan warna kuning kecokelatan. “Itu ada pulaunya, biasanya harus naik perahu,” kata kawan tadi sembari telunjuknya mengarah ke tengah laut. Saya pun melihat ada sebuah pulau kecil tak jauh dari pantai. Rupanya pulau berbatu yang dipenuhi tanaman itu yang dikenal sebagai Pulau Sahi.
Siang itu, air laut tengah surut. Jadi lah saya bisa mencapainya tanpa perahu, pulau yang biasanya dikunjungi turis lokal di akhir pekan itu. Dalam jarak sepanjang 300 meter itu, saya menginjak pasir kekuningan yang halus, sesekali menemukan beberapa bintang laut, yang berkubang dalam pasir atau air laut yang tersisa. Ada juga beberapa penghuni laut nan mungil, yang tak leluasa bergerak.
Berjalan kaki menuju Pulau Sahi di Kecamatan Bunguran Timur Laut, Natuna, saat air laut tengah surut. TEMPO/Rita Nariswari
Ada plang Welcome to Pantai Sahi, terpancang di antara bebatuan, ketika akhirnya saya menginjak tepian pulau. Sahi sendiri sebenarnya bahasa lokalnya “sai”. Mempunyai arti toples karena bentuknya pulau seperti toples yang lonjong. Ada juga gua di bagian tengahnya, sehingga disebut sebagai lubang toples. Ada pula pulau kecil di belakangnya, yang disebut mirip tutup toples. Penggambaran yang lengkap tampaknya.
Baca Juga:
Pulau yang berlokasi di Desa Kelanga, Kecamatan Bunguran Timur Laut itu, biasanya dikelilingi air laut kembali menjelang sore hari. Air sebenarnya hanya sepinggang, tapi tentunya lebih aman bila berperahu untuk mencapainya. Nah, bila hanya ingin melihat dari jauh, bermain di pesisir Pantai Sahi pun bisa jadi pilihan. Masih sepi dan hening, di hari-hari biasa. Cuma harus membawa bekal bila ingin bersantai di sini, maklum belum ada warung di sekitarnya.