Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Serunya, Berjalan Kaki Mencapai Pulau Sahi di Natuna

Pulau Sahi yang berada di Kecamatan Bunguran Timur Laut, Kabupaten Natuna bisa dicapai dengan berjalan kaki ketika air laut surut.

3 September 2018 | 17.00 WIB

Pantai dan Pulau Sahi menyatu saat air laut surut. Jarak pantai dan pulau yang berada di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau itu sekitar 300 meter. TEMPO/Rita Nariswari
Perbesar
Pantai dan Pulau Sahi menyatu saat air laut surut. Jarak pantai dan pulau yang berada di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau itu sekitar 300 meter. TEMPO/Rita Nariswari

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - “Ayo kita mampir Pantai Sahi dulu,” ujar kawan yang mengantar saya ke Tanjung Datuk, Natuna. “Nanti kelewatan kok,” ucapnya menambahkan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Jadi lah siang itu, kendaraan kami, berhenti terlebih dulu di Pantai Sahi. Perjalanan dari ibukota Kabupaten Natuna, Ranai, dengan melalui Jalan Raya Sepempang sekitar 30 menit. Jaraknya kurang lebih 20 kilometer.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pantai sepi ini berpasir halus dengan warna kuning kecokelatan. “Itu ada pulaunya, biasanya harus naik perahu,” kata kawan tadi sembari telunjuknya mengarah ke tengah laut. Saya pun melihat ada sebuah pulau kecil tak jauh dari pantai. Rupanya pulau berbatu yang dipenuhi tanaman itu yang dikenal sebagai Pulau Sahi.

Siang itu, air laut tengah surut. Jadi lah saya bisa mencapainya tanpa perahu, pulau yang biasanya dikunjungi turis lokal di akhir pekan itu. Dalam jarak sepanjang 300 meter itu, saya menginjak pasir kekuningan yang halus, sesekali menemukan beberapa  bintang laut, yang berkubang dalam pasir atau air laut yang tersisa. Ada juga beberapa penghuni laut nan mungil, yang tak leluasa bergerak. 

Berjalan kaki menuju Pulau Sahi di Kecamatan Bunguran Timur Laut, Natuna, saat air laut tengah surut. TEMPO/Rita Nariswari

Ada plang Welcome to Pantai Sahi, terpancang di antara bebatuan, ketika akhirnya saya menginjak tepian pulau. Sahi sendiri sebenarnya bahasa lokalnya “sai”. Mempunyai arti toples karena bentuknya pulau seperti toples yang lonjong. Ada juga  gua di bagian tengahnya, sehingga disebut sebagai lubang toples. Ada pula pulau kecil di belakangnya, yang disebut mirip tutup toples. Penggambaran yang lengkap tampaknya. 

Baca Juga: 

Pulau yang berlokasi di Desa Kelanga, Kecamatan Bunguran Timur Laut itu, biasanya dikelilingi air laut kembali menjelang sore hari. Air  sebenarnya hanya sepinggang, tapi tentunya lebih aman bila berperahu untuk mencapainya. Nah, bila hanya ingin melihat dari jauh, bermain di pesisir Pantai Sahi pun bisa jadi pilihan. Masih sepi dan hening, di hari-hari biasa. Cuma harus membawa bekal bila ingin bersantai di sini, maklum belum ada warung di sekitarnya. 

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus