Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang dan saat pelaksanaan Dieng Culture Festival 2018, Kawasan Candi Arjuna di Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah, kembali membeku. Kawasan bertajuk daratan di atas awan itu diterpa hawa dingin beserta kabutnya. Tepat pada Sabtu, 4 Agustus 2018, suhu di bawah 10 derajat hingga minus dirasakan mulai dinihari hingga pagi di seluruh Dieng.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tempo menyambangi kawasan Dieng pada Sabtu pagi pukul 05.30. Suhu terendah merangkul wilayah basin atau cekungan di lokasi wisata Candi Arjuna. Niswanto alias Copen, 21 tahun, petugas camping ground atau area kemah wisatawan, mencatat suhu mencapai minus 1 derajat Celcius.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Copen membuktikannya dengan gumpalan es yang sengaja ia simpan di dalam gelas mi seduh. "Es ini tadinya air biasa. Saya sengaja taruh di luar gelas mi, didiamkan di luar, dan jadi gumpalan es," katanya saat ditemui pada Sabtu pagi.
Air itu ia perkirakan membeku pada dinihari. Copen memang senang melakukan kegiatan membekukan es itu saban hari. "Untuk kenang-kenangan karena fenomena es tidak datang setiap tahun," katanya.
Fenomena suhu rendah yang menyebabkan munculnya gumpalan es di Dieng ini disebut bun upas. Bun upas telah ditunggu-tunggu oleh wisatawan. Sejumlah wisatawan bahkan sengaja membuka tenda di kawasan Candi Arjuna untuk membuktikan adanya bun upas di Dieng.
Yuniarti, 26 tahun, membuka tenda di kawasan campingn ground berdua dengan suaminya. Ia menyaksikan embun yang membeku di kawasan Candi Arjuna pada Sabtu dinihari. Ia bahkan sempat mengabadikannya dalam foto.
Suhu rendah di Dieng membuat sejumlah tanaman mati. Sepanjang yang terlihat, tanaman kentang dan bunga di dekat candi tersebut kering dan busuk. Bahkan terlihat sudah cokelat.