Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penyanyi Syahrini terlihat sangat berbeda saat merayakan ulang tahun pernikahannya dengan pengusaha Reino Barack. Dengan mengenakan pakaian khas Jepang, Kimono bernuansa merah dan ungu, Syahrini tampil seperti Geisha. Wajahnya mengenakan riasan dasar putih tebal dengan riasan mata dan bibir merah yang mencolok.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Merayakan ulang tahun pernikahannya yang kedua dengan Reino Barack, Syahrini mengunggah fotonya yang berpakaian dan berdandan ala Geisha, duduk berdampingan dengan Reino yang juga menggunakan Hakama. "Happy 2nd Wedding Anniversary My Wonderful Husband, The Love Of My Life, The Man Of Tradition With Value, I Will Keep Falling In Love With You, I Love You @reinobarack!," tulis Syahrini dalam keterangan fotonya, Minggu 28 Februari 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Syahrini juga mengunggah video singkat saat dia dan Reino memasuki lokasi foto sambil bergandengan tangan. Terus menggoda Reino Barack dengan menyebut beberapa makanan Jepang, aksi Syahrini ini sukses buat Reino terus tertawa melihat ulahnya.
Baca: Syahrini Beberkan Asal Mula Laurens Jadi Ayah Angkatnya
Dikutip dari jpninfo.com, seorang Geisha adalah wanita penghibur dan artis yang eksistensinya sudah ada sejak ribuan tahun di Jepang. Secara tradisional, mereka tampil dan menemani bangsawan Jepang yang kaya raya, dan akan meraih status mereka setelah proses pelatihan yang melelahkan yang membutuhkan waktu bertahun-tahun. Para Geisha biasanya berlatih keras cara menari, bernyanyi alat musik, dan bercengkerama dengan tamu mereka dengan cara sempurna sejak berusia 15 tahun.
Di masa lalu, Geisha sering menjadi sasaran untuk dianiaya, dipenjara, atau dipekerjakan sebagai wanita simpanan. Saat ini, hal-hal tak bermoral tersebut untungnya telah tiada dan yang tersisa adalah sebuah komunitas profesional Geisha tradisional yang menawarkan hiburan hebat di restoran yang elegan.
Tren dan praktik kecantikan ala Geisha terpengaruh dari budaya Tionghoa. Wanita tuna susila Cina mengenakan tata rias putih tebal dengan maksud agar wajah mereka dapat terlihat dalam ruangan yang redup, terutama jika mereka ingin tampil atau menghibur bangsawan. Tentu saja, pada periode tersebut tidak ada pencahayaan buatan untuk memperjelas wajah atau gambar, hanya ada cahaya lilin. Baik wanita penghibur Cina dan Geisha memakai tata rias putih dan menciptakan tampilan wajah yang sangat putih bak porselen, untuk tujuan menciptakan ekspresi mereka akan tampak menonjol dan mudah terlihat dengan jelas bahkan pada cahaya yang redup. Hal ini sangat penting karena wanita Geisha terutama menghibur, menari dan bernyanyi untuk tamu mereka hingga malam hari. Hal ini sangat penting agar wajah mereka dapat terlihat dan dikenali.
Anda suka penampilan Syahrini ala Geisha itu?