Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Roma diperkirakan akan dikunjungi puluhan juta wisatawan religi selama tahun Yubileum. Dikasteri Evangelisasi, yang bertugas menyelenggarakan Yubelium, memperkirakan sekitar 30 hingga 32 juta peziarah akan melewati ibu kota Italia itu selama Tahun Suci kali ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tahun Suci bagi umat Katolik di seluruh dunia itu diresmikan Paus Fransiskus pada malam Natal, 24 Desember 2024 dengan pembukaan Pintu Suci Basilika Santo Petrus di Vatikan, dan akan diakhiri pada 6 Januari 2026. Tahun Yubileum merupakan tradisi yang dimulai sejak tahun 1300-an, mengundang jutaan peziarah ke Kota Abadi untuk perjalanan iman, refleksi, dan pembaruan. Paus memberikan indulgensi, rahmat khusus gereja Katolik yang dirancang untuk menghapus hukuman dosa sementara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Roma mempersiapkan kunjungan tahun Yubileum dengan investasi sekitar 4 miliar euro atau sekitar Rp67 triliun untuk membiayai 358 proyek konstruksi. Setiap proyek dikategorikan sebagai intervensi budaya, inovasi, inklusi, atau keberlanjutan, dengan proyek-proyek yang secara khusus didanai untuk perayaan tersebut termasuk transformasi Piazza Pia dan pembangunan kembali Piazza Risorgimento. Beberapa paroki lokal yang tersebar di seluruh kota juga direnovasi untuk mendukung komunitas Katolik yang sudah tinggal di Roma.
Selain itu, Roma juga berinvestasi untuk keamanan pengunjung. Wali Kota Roma Roberto Gualtieri telah menjanjikan langkah-langkah keamanan yang lebih ketat, termasuk polisi tambahan dan pengawasan berteknologi tinggi, untuk menjaga para peziarah tetap aman.
Mengenal Yubileum
Don Francesco Scalzotto, pejabat Departemen Evangelisasi, penyelenggara Yubileum, mengatakan bahwa perayaan Yubelium lahir pada tahun 1300-an sebagai peristiwa rakyat, dipahami sebagai masa pengampunan dosa, yang tidak mengabaikan aspek apa pun dari kehidupan pribadi, komunitas, dan sosial.
"Perayaan ini juga memulihkan tradisi kuno Yubelium Alkitabiah, yang merupakan masa pembebasan, perdamaian, dan ikatan sosial," kata Romo Scalzotto, seperti dilansir dari Euronews.
Yubelium pertama ditetapkan oleh Paus Bonifasius VIII dan sejak saat itu perayaan ini telah menjadi peristiwa rutin di gereja Katolik. Yubelium umumnya dirayakan setiap 25 tahun, dengan beberapa pengecualian untuk Yubelium luar biasa yang dicanangkan untuk acara-acara khusus.
Untuk Tahun Suci tahun ini, Paus Fransiskus telah memilih tema harapan, topik yang menurutnya sangat relevan dengan masyarakat kontemporer.
Aktivitas selama Yubileum
Tidak semua aktivitas tahun Yubileum berisi ritual sakral dan signifikansi historis. Kalender Tahun Suci dipenuhi dengan acara-acara meriah yang dirancang untuk semua orang, mulai dari seniman hingga guru, dan angkatan bersenjata hingga relawan. Para peziarah dapat mendaftar untuk acara-acara Yubelium, mengaktifkan akun mereka, dan menerima kartu digital peziarah, dan kode QR identifikasi.
Beberapa ratus meter dari Basilika Santo Petrus, di Via della Conciliazione 7, terdapat titik informasi yang dibuka dan berfungsi sebagai titik penerimaan pertama. "Para peziarah dapat menemukan jawaban atas pertanyaan mereka," kata Romo Scalzotto.
Sesuai dengan tradisi, para peziarah dapat memperoleh pengampunan dosa dengan mengunjungi tempat-tempat suci seperti empat basilika kepausan di Roma atau berpartisipasi dalam tindakan amal, seperti merawat orang sakit atau mengunjungi para tahanan. Tahun ini, Paus Fransiskus memfokuskan perhatiannya pada para tahanan, bahkan berencana untuk membuka Pintu Suci kedua di penjara Rebibbia di Roma sebagai bagian dari pesan penebusan dosa dan harapan.
Pada tanggal 29 Desember, Paus akan membuka Pintu Suci St. John Lateran. Pembukaan pintu tersebut akan memulai perayaan Yubelium di berbagai keuskupan di seluruh dunia yang sedang mempersiapkan diri untuk menjalani Hari Suci.
EURONEWS | CATHOLIC NEWS AGENCY