Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Taman Pintar Yogyakarta punya wahana baru yang menunjukkan bagaimana proses karton bekas minuman menjadi berbagai produk yang dapat kita gunakan sehari-hari. Booth edukasi Tetra Pak ini berisi cara mengelola kemasan karton bekas minum dengan cara #lipatletaklepas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Yang datang ke booth ini akan mendapat pencerahan kalau kemasan karton yang biasa kita temui bisa didaur ulang," kata Reza Andreanto, Tetra Pak Indonesia Sustainability Manager saat peluncuran booth edukasi Tetra Pak di Taman Pintar Yogyakarta, Kamis 10 Desember 2020. "Semua ada di sini, dari bahan dasar kemasan karton hingga akhir proses daur ulangnya."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Untuk diketahui, Tetra Pak memproduksi kemasan untuk berbagai jenis minuman, seperti susu UHT, jus, dan ada pula yang berbentuk santan. Kemasan tersebut terbuat dari bahan karton yang berasal dari kayu, dengan lapisan polimer dan alumium. Detailnya, 74 persen kertas, 21 persen polimer, dan 5 persen aluminium. Setelah isi kemasan dikonsumsi atau digunakan, maka karton bekas minuman dapat diolah.
Sebelum membuang karton bekas minuman ini, menurut Reza, masyarakat dapat melakukan tiga langkah mudah, yakni #lipatletaklepas. Pertama, buka lipatan atas dan bawah. Kedua, Letakkan sedotan ke dalam kemasan supaya ikut terkirim dan terdaur ulang. Ketiga, pipihkan dan lepaskan kamasan karton bekas minuman ke tempat sampah terpilih.
Peluncuran Booth Edukasi Tetra Pak di Taman Pintar Yogyakarta. Dok. Tetra Pak
Salah satu perusahaan yang mengumpulkan kemasan karton bekas minuman Tetra Pak ini adalah Rapel. "Kami berharap pemilik tempat usaha atau masyarakat tak perlu bingung mau membuang bekas kemasan karton bekas minuman ke mana. Kumpulkan saja dan serahkan kepada kami," kata Martna Yenni, Liaison Assistant Rapel.
Booth edukasi Tetra Pak di Taman Pintar Yogyakarta ini akan menunjukkan proses setelah sampah kemasan karton bekas minuman ini terkumpul. Reza Andreanto menjelaskan, daur ulang ini akan memisahkan kembali tiga komponen kemasan tadi, yakni kertas, polimer, dan alumium. "Tiga bahan ini bisa menjadi kertas daur ulang, bangku, meja, sampai genting," katanya.
Dia melanjutkan, timbunan sampah nasional sekitar 66 - 67 juta ton per tahun. Dari angka itu, jumlah sampah kemasan karton sekitar 60 ribu ton. "Angkanya tidak sampai 0,1 persen dari total sampah nasional," ucapnya.
Kepala Taman Pintar Afia Rosdiana mengatakan booth Tetra Pak ini dapat mengedukasi masyarakat dan memicu aksi nyata demi kepedulian lingkungan. "Yang penting ada aksinya karena sampah adalah urusan kita semua," ucap dia.
Sementara Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan semestinya membuang sampah adalah langkah terakhir. "Olah terus sampah sampai tidak bisa diapa-apakan lagi," kata dia. Tujuannya, sampah tidak menjadi sesuatu yang membuat susah, melainkan berkah. "Lebih baik lagi sampah menjadi rupiah."
Yang penting sebagai tindak lanjut daur ulang sampah, menurut Heroe adalah kemauan masyarakat untuk menggunakan produk daur ulang. "Biasanya orang asyik mengajak memilah sampah, mendaur ulang sampah, tapi lupa memberitahu apa saja produk akhir dari sampah itu."