Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta – Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Lombok tengah mengupayakan pemulihan kembali atau recovery kondisi pariwisata daerahnya melalui Asian Games 2018. Upaya ini digencarkan pasca-guncangan gempa yang terjadi 5 Agustus lalu dan berimbas pada sektor wisata NTB.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Nusa Tenggara Barat Fauzan Zakaria mengatakan daerahnya menyiapkan dua pentas seni khusus yang telah dan akan dipamerkan di venue Asian Games di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat. “Hari ini kami telah menampilkan kesenian musik daerah khas Lombok Sumbawa,” kata Fauzan saat ditemui di Mal FX Senayan, Jakarta Pusat, pada Minggu malam, 19 Agustus 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kesenian musik tradisional yang telah ditampikan dalam panggung Asian Games adalah gendang beleq. Gendang beleq merupakan seni yang lahir dari kelompok masyarakat Sasak, Lombok. Pertunjukannya menampilkan alat musik gendang sebagai peranti utama.
Berbeda dengan gendang pada umumnya di Jawa Tengah, gendang beleq berukuran lebih besar dan dimainkan sambil menari. Gendang itu konon menjadi tabuh pengiring para prajurit yang hendak berperang di medan pertempuran. Namun, kini fungsinya bergeser menjadi hiburan rakyat.
Baca Juga:
Gendang beleq ditampilkan di depan para atlet Asian Games, official, dan para suporter yang datang. Selain pertunjukan itu, pada 27 nanti, digelar kembali pentas panggung bertajuk tari tradisional khas Sumbawa. Pertunjukan itu memboyong sekitar 20 pekerja seni dari NTB.
Langkah ini diklaim sebagai jalan yang cukup efektif untuk mengembalikan atensi masyarakat terhadap minat kunjungan ke NTB pasca-bencana. Adapun konsep pementasan kesenian tersebut, menurut Fauzan, sebenarnya memang dirancang untuk promosi wisata Lombok dalam perhelatan Asian Games. Namun karena terjadi bencana, maksud pertunjukan itu diubah. “Sekarang kami menampilkan kesenian sebagai bagian dari recovery,” katanya.
Sebelumnya, Fauzan mengaku juga telah menyiapkan booth untuk pameran pada acara Asian Games di Palembang. Namun, lantaran tak memungkinkan, rencana itu ditunda.
Selain meggelar pentas pada panggung Asian Games, untuk memoles kembali kondisi wisata Lombok-NTB, Fauzan menggandeng Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) NTB dan Dinas Pariwisata setempat untuk menyelenggarakan sejumlah event nasional.
“Salah satunya, Lombok akan menjadi tempat untuk pergelaran agenda nasional seperti rapat koordinasi nasional (rakornas) pariwisata,” ujarnya.
Kepala Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) NTB Lalu Abdul Hadi Faishal menyebut, saat ini hotel-hotel di Lombok tengah bersiap kembali menerima wisatawan. Bahkan sejumlah hotel di Gili Trawangan akan mulai beroperasi kembali pada September nanti. “Kalau saat ini ada wisatawan yang mau ke Lombok dan menginap di hotel ya diterima,” ujarnya.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA