Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

La Palma Ajak Turis Lihat Aliran Lava dengan Kereta Gantung

La Palma pulau di Kepulauan Canary, Spanyol, berencana membangun jalur kereta gantung untuk meningkatkan pariwisata

24 April 2025 | 13.56 WIB

La Palma, Spanyol. Unsplash.com/Alexander Van Steenberge
Perbesar
La Palma, Spanyol. Unsplash.com/Alexander Van Steenberge

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - La Palma pulau di Kepulauan Canary, Spanyol, berencana membangun jalur kereta gantung untuk meningkatkan pariwisata. Dengan kereta gantung itu, wisatawan dapat melihat pemandangan medan terjal hingga aliran lava, dari letusan gunung berapi La Palma tahun 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Cabildo, sebutan untuk pemerintah setempat, ingin mendiversifikasi pengalaman wisatawan dengan menyediakan pemandangan yang lebih tinggi dari lanskap pulau yang dramatis. Selain itu meningkatkan konektivitas di area yang sulit diakses. Saat ini tahap studi dan analisis sudah dilakukan termasuk mengevaluasi kelayakan penerapan sistem kereta gantung di titik-titik strategis di pulau tersebut

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Secara khusus, pekerjaan sedang dilakukan pada tiga opsi: satu antara Hoya Grande dan Roque de Los Muchachos, satu lagi antara Puerto de Tazacorte dan Punta de Tijarafe, dan yang ketiga antara Tacande dan La Bombilla," kata juru bicara Cabildo, seperti dilansir dari Express UK.

Presiden Cabildo La Palma, Sergio Rodriguez mengatakan setiap proyek pembangunan kereta gantung akan dilaksanakan dengan transparansi dan partisipasi warga secara maksimal. Terutama mempertimbangkan kepekaan lingkungan dan kebutuhan penduduk setempat. "Keseimbangan akan diupayakan antara pembangunan pariwisata berkelanjutan dan pelestarian nilai-nilai alam pulau ini," katanya.

Sergio menambahkan jika dirancang dan dilaksanakan dengan baik, dapat menjadi objek wisata yang unik dan solusi transportasi yang efisien dan berkelanjutan. "Kami tengah menjajaki opsi-opsi inovatif yang dapat memperkaya pengalaman pengunjung kami dan memfasilitasi mobilitas penduduk, terutama di daerah-daerah dengan orografi yang kompleks," ujarnya.

Letusan gunung berapi yang merupakan bagian dari punggungan Cumbre Viejo itu, berlangsung selama 85 hari. Akibatnya ribuan orang mengungsi, rumah-rumah terkubur, dan kerugian ekonomi yang melebihi 842 juta euro atau sekitar Rp 16 triliun.

Seperti dilansir dari Mirror, letusan pada tahun 2021 merupakan letusan terbesar, terpanjang, dan paling merusak di pulau tersebut sepanjang sejarah. Letusan ini merupakan letusan terakhir dalam serangkaian letusan bersejarah yang berasal dari punggung gunung berapi Cumbre Vieja yang masih aktif pada tahun 1585, 1646, 1677–1678, 1712, 1949, dan 1971.

MIRROR | EXPRESS 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus