Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kuil Kerajaan Thailand di Bangkok, Wat Rajabopit atau Wat Ratchabophit Sathitmahasimaram, dilarang dijadikan sebagai tempat upacara pernikahan, fotografi, videografi, dan semua kegiatan komersial. Keputusan tersebut menyusul insiden yang melibatkan influencer media sosial yang menggunakan kuil sebagai latar belakang untuk promosi produk, yang menyebabkan gangguan, menurut laporan Thai PBS.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kuil tersebut membuat klarifikasi dalam sebuah unggahan di Facebook. Dalam unggahan itu, disebutkan bahwa meskipun pengunjung bebas untuk melakukan perbuatan baik dan berpartisipasi dalam kegiatan Buddha dengan izin sebelumnya, pernikahan, pendaftaran pernikahan, pertukaran cincin, dan upacara penuangan air sekarang dilarang. Larangan tersebut juga berlaku untuk semua penggunaan komersial kuil, termasuk mengiklankan produk atau layanan.
Aturan pakaian dan perilaku
Kuil tersebut menekankan pentingnya pakaian yang pantas dan mengingatkan pengunjung untuk menghindari perilaku seperti memanjat bangunan kuil, terlibat dalam kegiatan hiburan atau romantis, dan mengganggu praktik keagamaan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Postingan tersebut juga menjelaskan bahwa kuil tersebut tidak bekerja sama dengan bisnis atau lembaga untuk upacara atau acara yang dianggap tidak sesuai untuk tempat keagamaan.
Pengunjung yang melanggar akan menghadapi tuntutan hukum. Pengunjung lain didorong untuk melaporkan jika ada orang yang mengeksploitasi kuil atau merusak reputasinya.
Sejarah kuil
Terletak di dekat Istana Agung dan Wat Pho, Wat Rajabopit dibangun pada masa pemerintahan Raja Chulalongkorn (Rama V) pada 1869. Dikenal karena tata letaknya yang unik dan interiornya yang terinspirasi dari Italia, kuil ini merupakan tujuan wisata yang populer.
Menurut tradisi kerajaan, setiap raja membangun kuil untuk menandai masa pemerintahannya. Kuil ini merupakan campuran gaya lokal dan Barat, yang menunjukkan minat yang besar terhadap ide-ide baru dan keinginan untuk bereksperimen dengannya. Bagian luar kuil bergaya Thailand, tetapi bagian dalamnya didekorasi dengan gaya Eropa.
Thailand memiliki populasi penganut Buddha terbesar kedua di dunia, setelah Tiongkok, dengan sekitar 64 juta penganut Buddha.
Tahun ini, Thailand telah menyambut lebih dari 21 juta wisatawan asing, dengan target 36 juta pengunjung sepanjang tahun.
VN EXPRESS | NATION THAILAND
Pilihan Editor: 10 Destinasi Wisata Paling Padat di Dunia, 3 Ada di Thailand