Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Fujian di Cina terkenal dengan keindahan alamnya. Provinsi yang terletak di pesisir selatan negara itu dianugerahi gunung, sungai, dan pantai yang memesona. Tapi selain itu, provinsi tersebut juga kaya akan sejarah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Warga Cina menjalin persahabatan dengan berbagai bangsa di masa lalu. Hal itu terlihat dari berbagai peninggalannya yang bersejarah, seperti resor di puncak gunung di Kota Fuzhou hingga masjid pertama di Kota Quanzhou yang dibangun ribuan tahun lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Berikut empat destinasi wisata sejarah yang wajib disinggahi saat traveling ke Fujian.
1. Kuliang
Kawasan pegunungan di pinggiran kota Fuzhou menawarkan pemandangan hijau pegunungan dan deretan vila-vila. Karena itu, wilayah ini dipilih sebagai tempat peristirahatan musim panas.
Dikisahkan pada 1885, seorang misionaris Amerika S.F Woodin tanpa sengaja menemukan Kuliang sebagai tempat peristirahatan. Setahun kemudian, Thomas Rennie, seorang dokter asal Inggris membangun rumah di Kuliang, dan sejak itu banyak warga asing membangun vila di sana.
Kini saat menyusuri jalan tua Kuliang, pengunjung dapat menyaksikan bangunan vila, toko buku, kafe, kantor pos tua, dan patung-patung yang menggambarkan kegiatan masyarakat Kuliang di masa lampau.
Bangunan dalam Masjid Qingjing di Quanzhou Provinsi Fujian, Cina pada Rabu (22/11). Bangunan berusia ribuan tahun ini kini hanya menyisakan dinding dan pilar-pilar. (ANTARA/ Heppy Ratna Sari)
2. Masjid Qingjing
Masjid Qingjing menjadi salah satu bukti sejarah masuknya Islam ke Cina. Masjid yang mulai dibangun pada tahun 1009 itu menyisakan cerita warga muslim dari negara-negara Persia dan Arab. Kondisi masjid hanya tersisa bagian dinding, pilar-pilar batu dan mihrab. Tidak ada atap yang menaungi.
Menurut Zeng Guoheng, masjid tertua itu hanya sesekali digunakan untuk salat, sementara sehari-harinya warga muslim Fujian melaksanakan ibadah di masjid lain yang tidak jauh dari Masjid Qingjing di kompleks yang sama.
3. Museum Maritim Quanzhou
Museum Maritim Quanzhou memperlihatkan Quanzhou sebagai pelabuhan terbesar di Timur dan titik awal Jalur Sutra, yang menjadi pintu gerbang bagi pedagang dari berbagai wilayah datang ke Cina.
Museum Maritim Quanzhou dibangun pada 1959, dengan beragam koleksi artefak mulai dari keramik, batu nisan, batu inskripsi hingga diorama yang menggambarkan interaksi kultural, ekonomi, dan komunikasi beragam etnis di masa abad pertengahan.
Jejak kehadiran dan aktivitas multikultural di Quanzhou pada masa itu diabadikan dengan baik dalam museum.
"Kedatangan para pedagang ini juga membawa budaya dan agama mereka," kata Zeng Guoheng, Wakil Ketua Asosiasi Pelajar Luar Negeri Quanzhou saat memberikan penjelasan tentang Museum Maritim Quanzhou, Selasa, 21 November 2023.
4. Three Lanes and Seven Alleys
Sanfang Qixiang atau yang juga dikenal dengan Three Lanes and Seven Alleys adalah kawasan bersejarah dan dilindungi di Fuzhou. Kawasan itu terdiri dari satu jalan utama dengan tujuh jalur atau gang. Tiga gang (three lanes) di barat dan tujuh (seven alleys) di timur.
Kawasan dengan sistem lingkungan kuno tersebut dibangun pada masa Dinasti Jin (266-420) dan terus berkembang hingga Dinasti Ming dan Qing. Rumah-rumah yang dibangun di masa itu masih terpelihara hingga sekarang.
Disebutkan terdapat belasan situs warisan budaya di Sanfang Qixiang, menjadikannya salah satu distrik bersejarah di Cina. Kini, kawasan di Fujian itu menjadi destinasi yang ramai dikunjungi wisatawan setiap harinya untuk menyaksikan bangunan-bangunan tua dan sejarahnya, atau sekadar berbelanja suvenir, menikmati kudapan, serta minum kopi di gerai klasik Starbucks.
ANTARA
Pilihan Editor: Tulou, Rumah yang Memberi Rasa Aman dari Para Bandit