Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Waktu Terbaik Traveling ke Tokyo, Tarif Hotel Lebih Murah dan Banyak Festival

Banyak alasan mengunjungi Tokyo di luar musim semi, bisa menikmati ibu kota Jepang itu sepuasnya.

26 September 2023 | 12.00 WIB

Koenji merupakan spot berkumpulnya seniman dari berbagai pelosok Tokyo dan mancanegara. Foto: Eerkmans/Flickr.com
Perbesar
Koenji merupakan spot berkumpulnya seniman dari berbagai pelosok Tokyo dan mancanegara. Foto: Eerkmans/Flickr.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Tokyo selalu menjadi tujuan wisata utama, terutama pada akhir Maret hingga awal April, ketika bunga sakura mekar dan cuaca musim semi membuat nyaman. Selama periode ini, kota ini dipenuhi dengan taman-taman kota yang sedang berbunga, gang-gang yang diterangi lampu neon, dan kehidupan malam yang unik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Tingginya minat wisatawan ini menyebabkan harga hotel lebih tinggi dan antrean di mana-mana. Jadi jika ingin merasakan ibu kota Jepang yang nyaman, cobalah datang pada musim sepi dari akhir April hingga pertengahan Juni dan pertengahan September hingga Desember.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dilansir dari Travel and Leisure, inilah beberapa keuntungan traveling ke Tokyo di masa tersebut.

1. Pilihan akomodasi beragam

Tokyo terkenal dengan harga hotel yang memenuhi kebutuhan wisatawan mewah dan hemat. Namun, selama musim ramai, penginapan semakin sulit dipesan, kecuali dilakukan terlebih dahulu. Itu sebabnya musim sepi sangat ideal untuk mendapatkan lebih banyak pilihan, seringkali dengan harga yang jauh lebih rendah di hotel-hotel populer.

2. Lebih sepi

Dengan lebih sedikit pengunjung selama musim sepi, wisatawan akan memiliki akses yang lebih baik ke beberapa tempat tamasya paling populer di kota ini. Berjalan-jalanlah di pasar makanan laut Tsukiji, nikmati pemandangan indah dari dek observasi di Tokyo Skytree, dan kunjungi klub jazz khusus Park Hyatt, New York Bar, tempat Bill Murray pernah duduk dalam film populer, "Lost in Translation". Nikmati simfoni suara dengan cakrawala kota berkilauan yang terpampang di balik jendela setinggi langit-langit.

Pada bulan September dan Oktober, suhu secara umum masih cukup nyaman untuk menjelajahi taman dan kuil menakjubkan di Tokyo, termasuk Taman Nasional Shinjuku Gyoen, kuil Meiji Jingu, dan Taman Ueno.

3. Acara lokal

Pada November, Jidai Matsuri (Festival of the Ages) dimulai. Orang-orang berparade di jalanan dengan kostum tradisional dari berbagai era.

Nikmati pesta melihat bulan selama Tsukimi, sebuah festival yang dirayakan pada September sebagai cara untuk mengungkapkan rasa syukur atas panen yang baik. Beberapa lokasi Tokyo terbaik untuk ikut serta dalam perayaan lunar termasuk Menara Tokyo dan Taman Sankeien.

Masih September, perayaan karnaval Karibia selama tiga hari berlangsung di klub dan ruang terbuka di seluruh Tokyo, yang menghadirkan beberapa musisi terbesar Trinidad untuk tampil di hadapan penonton yang meriah.

Meskipun suhu turun drastis pada Desember, turis akan menemukan banyak cara untuk merasakan semangat liburan dengan pasar Natal di sekitar kota, termasuk di Roppongi Hills dan Hibiya. Di Tokyo Edition, nikmati pesta liburan multimenu yang mencakup daging wagyu Jepang, ikan biksu, dan kue tar buah di Ruang Biru berwarna safir.

4. Tiket pesawat lebih murah

Di bulan-bulan tersebut, turis juga akan terhindar dari kenaikan harga tiket pesawat yang biasa terjadi saat musim ramai di Tokyo.

Mila Novita

Mila Novita

Bergabung dengan Tempo sejak 2013 sebagai copywriter dan menjadi anggota redaksi pada 2019 sebagai editor di kanal gaya hidup. Kini menjadi redaktur di desk Jeda yang meliputi gaya hidup, seni, perjalanan, isu internasional, dan olahraga

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus