Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Liburan sendiri, berpasangan, atau dengan keluarga di akhir tahun jangan sampai terjebak pada desinasi yang sama. Pasalnya, Indonesia yang luas ini memiliki beragam spot untuk dijelajahi. Salah satunya medan offroad.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saat ini banyak operator wisata offroad di berbagai daerah. Dengan begitu, wisatawan tak perlu bawa kendaraan offroad sendiri. Mereka memiliki jip berpenggerak empat roda, motor trail, sepeda gunung, hingga kendaraan All Terain Vehicle (ATV). Medan berlumpur, tanjakan, atau rerumputan mereka jadikan rute, dengan latar belakang pemandangan yang apik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Nah, rancang perjalanan Anda. Bawa baju-baju yang siap untuk digunakan bermain tanah. Liburan yang tak biasa bakal mengesankan Anda. Berikut destinasinya:
Gunung Tambora menjadi medan wisata offroad dengan jip maupun motor trail. Foto: @goffarbintang
Gunung Tambora, Dompu, Nusa Tenggara Barat
Mengutip situs resmi Taman Nasional Tambora, Gunung Tambora yang legendari ini menawarkan pula jalur wisata offroad. Wisatawan ditawarkan lima jalur pendakian berdasarkan peta penataan zonasi. Namun baru empat yang diresmikan dan dianggap siap untuk menerima kunjungan.
Keempat jalur pendakian tersebut adalah jalur pendakian Pancasila, jalur pendakian Doroncanga, jalur pendakian Piong, dan jalur Pendakian Kawinda Toi. Jalur-jalur itu memiliki karakteristik tersendiri. Jalur pendakian Pancasila dan Kawinda Toi hanya bisa diakses dengan tracking atau jalan kaki, sedangkan jalur pendakian Piong dan Doroncanga bisa diakses menggunakan kendaraan offroad atau motor trail.
Sejumlah wisatawan menikmati perjalanan mereka dengan menggunakan mobil jip pada reli wisata di kawasan Gunung Merapi, Yogyakarta, 12 November 2015. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi Yogyakarta mengimbau masyarakat agar tidak khawatir dan tetap tenang. Sebab, sampai saat ini status Gunung Merapi masih tetap aktif normal. ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho
Gunung Merapi, Sleman, Yogyakarta
Menyusuri bekas aliran lava Gunung Merapi dalam tur bertema ‘Merapi Lava Tour’ memang menegangkan. Medan offroad berpasir dan berbatu, mengantar wisatawan ke situs-situs penting Gunung Merapi, semisal Museum Sisa Hartaku dan Bunker Kaliadem.
Merapi Lava Tour memiliki tiga rute: jarak pendek (1,5 jam), medium (2,5 jam), dan jarak jauh (4-5 jam). Biaya untuk rute pendek Rp350.000, medium Rp450.000, dan jarak jauh Rp600.000.
Agar perjalanan wisatawan nyaman, perhatikan tanda-tanda alam. Waktu terbaik memang pada musim kemarau, namun bila ingin menjajal trek Merapi Lava Tour pada Desember-Januari, perhatikan bila malam sebelumnya mendung, batalkan tur Anda. Umumnya, bila malam sebelumnya mendung, paginya turun hujan.
Namun, bila malamnya hujan, itu adalah waktu yang tepat. Pasalnya, pagi harinya cuaca sangat cerah dengan tanah yang basah tak berlumpur. Dan gunakan kaos lengan panjang yang nyaman, karena lingkungan gersang membuat Anda kepanasan sekaligus berkeringat. Jangan lupa masker, karena jalanan yang dilalui berdebu.
Wisatawan menikmati mobil yang menerabas Kali Kuning, Sleman, Yogyakarta. Foto: @rumahmurah.afifahbsg
Kali Kuning, Sleman, Yogyakarta
Bila Merapi Lava Tour didominasi jalur kering, tur lereng Gunung Merapi satu ini memilih rute basah-basahan: Kali Kuning. Sungai ini merupakan hulu dari puncak Gunung Merapi dan menjad lintasa lahar. Mobil-mobil Land Rover lawas tang sungkan-sungkan mengajak penumpangnya menyebur ke sungai, dan mengarunginya dengan gagah. Menerabas air dan bebatuan. Goncang-goncanganya menggoda adrenalin, yang menciptakan rasa riang dan berdebar menjadi satu.
Gunung Kelud, Kediri, Jawa Timur
Gunung Kelud yang beberapa kali erupsi menciptakan medan berpasir sekaligus berbatu. Medan itu memanjang 8 hingga 16 kilometer, yang membawa wisatawan menyusuri jalan menanjak. Beberapa rute bahkan di kanan kirinya terdapat jurang, yang mengantar wisatawan hingga ke bibir kawah Gunung Kelud. Selain jip, lereng Gunung Kelud merupakan jalur motor trail, yang kerap digunakan para penggemar “permainan kotor”.
Wisatawan menikmati pemandangan kawasan wisata Gunung Kelud, Kediri, Jawa Timur, (11/8). Gunung Kelud memiliki tiga puncak gunung, yaitu puncak Gajah Mungkur, Puncak Kelud, dan Puncak Sumbing. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur
Menuju Bromo di Probolinggo sejatinya sudah cukup mendebarkan. Jalanan naik turun lalu berujung pada padang pasir, yang biasa disebut warga sebagai lautan pasir. Cara menerabas lautan pasir itu dengan kendaraan berpenggerak empat roda. Namun, yang umum disewakan adalah jenis Land Rover.
Selain lautan pasir, wisata offroad Gunung Bromo menawarkan pemandangan pegunungan mulai dari Pananjakan, Padang Savanna, Bukit Teletubbies hingga Pasir Berbisik. Tak hanya pemandangan yang megah itu, penggemar otomotif juga terhibur dengan banyaknya mobil-mobil berpenggerak 4x4 seliweran disana.
Anggota komunitas penggemar sepeda gunung berwisata di gunung Bromo yang sedang mengalami erupsi di Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu, 23 Maret 2019. Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) mencatat jumlah kunjungan wisatawan domestik di gunung Bromo sejak bulan Februari 2019 mencapai 35.164 orang sementara wisatawan asing mencapai 758 orang. ANTARA
Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat
Jalur offroad Cikole menawarkan hutan dan trek yang ekstrim. Sebagai “hiburan” wisatawan ditawarka pemandangan Gunung Burangrang. Suasana kian menyenangkan, saat wisatawan dengan jip, mulai masuk Hutan Kunti atau Leuweung Kunti dengan vegetasi pinus.
Cikole yang merupakan kota kecil, kian semarak dengan keberadaan destinasi wisata semisal Cikole Jayagiri dan Orchid Forest Bandung. Jalur offroad-nya tidak begitu jauh dari destinasi wisata itu, namun menjanjikan jalanan berlumpur dan tebing batu. Suasana hutan pinus menambah seru petualangan dengan jip di medan tak beraspal itu.
Para peserta wisata Bandung Offroad menunggu giliran melewati jalur menanjak, untuk menuju pos istirahat dan trek penyesalan Sukawana - Cikole. TEMPO /DWI RENJANI
Sidemen, Kabupaten Karangasem, Bali
Pesona Gunung Agung di Bali memang menarik, itulah yang ditawarkan Gunggung Adventure. Operator wisata offroad itu menawarkan dua tur: Salak Agro Village Trail dan Salak Agro Mount Agung Sunrise.
Paket ini dimulai dengan menyusuri banjar atau desa adat di Bali, dengan hamparan sawah dengan sistem pengairan subak. Rute sawah-sawah terasering itu kemudian dilanjutkan dengan melewati pantai, dan dilanjutkan menjadki lereng perbukitan.
Rute dimulai dari Desa Manggis, sesampai di ujung perjalanan, wisatawan berhenti sejenak di puncak bukit untuk menikmati kopi dan teh dengan pemandangan lembah. Lalu berlanjut menuruni bukit, untuk menjelajahi wisata agrowisata Salak Sibetan.
Gunggung Adventure menawarkan medan offroad yang bersahabat dengan pemula. Foto: @gunggungadveture
Wisatawan diajak berkeliling perkebunan salak yang luas itu, lalu menikmati manisnya salak asli Bali itu. Di ujung perjalanan, peserta offroad dihidangkan kelapa muda sembari menikmati panorama Gunung Agung, lalu diantar ke hotel masing-masing.
Kasepuhan Ciptagelar, Sukabumi, Jawa Barat
Medan offroad ini berada di Desa Adat Kasepuhan Ciptagelar, di kaki Gunung Halimun. Sebelum menjajal trek offroad, suasana desa adat yang unik dengan rumah-rumah tradisional memberi suasana damai bagi wisatawan. Bahkan, rumah-rumah itu disewakan untuk menginap.
Dari desa itu petualangan dimulai, dengan menyusuri Pantai Pelabuhan Ratu yang belum diaspal. Selain peserta wisata offroad, jalur selatan Sukabumi itu menjadi tempat penggemar motor trail. Peserta bakal menikmati hutan, jembatan di pedalaman, dan pantai di sepanjang perjalanan.
Jeep Station Indonesia Resort, Bogor, Jawa Barat. Foto: @jsiresort
Jeep Station Indonesia Resort, Bogor, Jawa Barat
Rute wisata offroad ini dibangun Jeep Station Indonesia Resort, dengan luas 32 hektar di kawasan Megamendung, Bogor. Di dalamnya, terdapat lintasan yang dibuat khusus oleh penggemar offroad: lengkap dengan halang rintang yang menembus hutan. Usai menerabas medan berlumpur di tengah hutan, wisatawan bisa langsung beristirahat dengan akomodasi glamping dan villa dengan kolam renang pribadi. Asyik bukan?