Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Yogyakarta Tambah 25 Warisan Budaya Takbenda, Jadi yang Terbanyak di Indonesia

Yogyakarta memiliki sebanyak 180 karya yang terdaftar jadi warisan budaya sejak 2013 hingga 2023.

28 Mei 2024 | 10.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
ari Bedhaya Bontit. Dok. Keraton Yogyakarta

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Yogyakarta - Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menambah objek karya budaya yang resmi diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) pada 2024 ini. Dengan penambahan itu, DIY pun tercatat menjadi provinsi dengan jumlah penetapan WBTb terbanyak di Indonesia yakni sebanyak 180 penetapan sejak sebelas tahun terakhir.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Dian Lakshmi Pratiwi mengatakan, pada 2024 ini ada penyerahan 25 sertifikat WBTb yang diajukan kepada Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) sejak 2023 lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Apabila ditotal yang sudah dimiliki DIY sebanyak 180 karya budaya terhitung sejak 2013 hingga 2023," kata Dian, Senin 27 Mei 2024.

Dian mengatakan 180 karya budaya yang ditetapkan tersebut tujuannya agar tidak menjadi langka, punah, dan akhirnya keluar dari sertifikat Warisan Budaya Takbenda Indonesia.

"Penetapan menjadi dasar rencana aksi membuat regulasi pengelolaan dan pemanfaatannya, " kata Dian.

Lima Kategori 

Adapun tambahan 25 karya budaya WBTb DIY yang telah mengantongi sertifikat WBTb Indonesia dari Kemenristekdikti terbagi menjadi lima kategori.

Masing masing diberikan kepada Keraton Yogyakarta 5 karya budaya, Kadipaten Pakualaman 2 karya budaya, Kabupaten Kulonprogo 5 karya budaya, Kabupaten Sleman 2 karya budaya, Kabupaten Gunungkidul 7 karya budaya, Kabupaten Bantul 3 karya budaya dan Kota Yogyakarta satu karya budaya.

Daftar Warisan Budaya Takbenda yang Baru

Adapun 25 karya budaya DIY yang ditetapkan menjadi WBTb Indonesia dengan lima domain yaitu gendhing alit sekaten, sego pari gogo, wader liwet, kesenian thetelan, bedhaya bontit, srimpi merak kasimpir, dan bedhaya genjong rodat Yograkarta.

Ada pula tari srimpi kandha, tari klana alus dasalengkara, srimpi dnempel dan srimpi gambir sawit Pakualaman. 

Kemudian sadranan mbah jobeh, upacara adat kirim dowa, upacara adat wot galeh, nyadran Joyo Kusumo, jamasan pusaka Kyai Londoh, nyadran Ki Gonotirto , dan upacara grebek ngenep Saparan Kalibuka Kalirejo Kokap. 

Selanjutnya ada juga Labuhan Parangkusumo, ritual adat Gunung Lanang, sadranan Gunung Gambar , dan jangan lombok ijo abangan.

 Perayaan WBTb Ajur Ajer Mbanyu Mili 

Penyerahan sertifikat WBTb untuk DIY itu pun diperingati dengan Perayaan WBTb bertajuk Ajur Ajer Mbanyu Mili di Kampung Wisata Tamansari, Plaza Ngasem, Pasar Ngasem dan Ndalem Pakuningratan selama tiga hari mulai 28 hingga 30 Mei 2024. 

Wakil Gubernur (Wagub) DIY Sri Paduka KGPAA Paku Alam X mengatakan WBTb memiliki makna sejarah yang tinggi dan penuh nilai spiritual sehingga pelestariannya memerlukan cara yang bijak. 

"Kebijakan pengelolaan warisan budaya haruslah didasarkan pada jiwa atau semangat warisan budaya untuk seluruh masyarakat," kata dia.

PRIBADI WICAKSONO

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus