Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Bidang Pelayanan Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Polri, Komisaris Besar Hery Wijatmiko, menyampaikan pihaknya bersama tim gabungan yang terdiri dari kedokteran forensik, toksikologi, dan tim DNA sudah melakukan pemeriksaan lengkap terhadap 7 jenazah yang ditemukan di Kali Bekasi pada Ahad, 22 September 2024. Dari ketujuh jenazah itu, sampai saat ini, Pusdokkes baru berhasil mengidentifikasi dua diantaranya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Herry menyatakan pemeriksaan itu memreka lakukan mulai jam 9 pagi sampai dengan jam 3 sore. Rangkaian pemeriksaan terdiri dari visum, dan rekonsiliasi perbandingan dengan data-data yang ada, seperti gigi, DNA, dan sidik jari. Hery menjelaskan bahwa proses pemeriksaan ini terdiri dari antemortem dan postmortem. Namun, ia mengaku kedokteran masih memerlukan data-data tambahan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Jadi pada waktu tadi rekonsiliasi dibawakan raport, namun sidik jari yang ada di raport belum bisa terbaca.” kata Hery pada media, Senin 23 September 2024.
Ia melaporkan bahwa sampai saat ini baru ada 5 keluarga yang melapor, dan beberapa hasil rekonsiliasi menunjukan adanya beberapa kecocokan. tapi Hery menyebut masih harus lebih didalami lagi.
“Keluarga ini sudah mengarah masing-masing, tapi kita perlu pendalaman data yang disampaikan” ujarnya.
Hery menyampaikan bahwa ketujuh jenazah ini sudah membusuk akibat lamanya terendam dalam air. Oleh karena itu, proses identifikasi tidak bisa dilakukan dengan mengenali wajah.
“Mengidentifikasi secara visual tidak memungkinkan lagi. Artinya kita menggunakan metode primary identifier seperti sidik jari, gigi maupun DNA. Dan secondary identifier yang meliputi properti sama tanda-tanda medis,” kata dia.
Sementara itu, Yuni, salah satu keluarga yang melapor menyebut pihaknya sudah yakin satu dari tujuh adalah adiknya. Hal ini lantaran jenazah menggunakan kalung sang ibu. “Iya kita yakin. soalnya dia pakai kalung ibu saya, sama” cerita Yuni pada Senin, 23 September 2024.
Terakhir, Hery menghimbau bagi siapapun yang anggota keluarganya tidak pulang beberapa hari dan diperkirakan hilang, untuk melapor ke DVI Rumah Sakit Bhayangkara, Kramat Jati, Jakarta Timur.
"Dari tujuh baru ada lima keluarga yang lapor. Padahalkan jenazah ada tujuh. Mungkin kalau temannya ada yang bisa memberikan informasi, enggak apa-apa,” ujar Hery.
Ketujuh mayat yang ditemukan di Kali Bekasi itu diduga merupakan pelaku tawuran. Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto, menyatakan mereka diduga menceburkan diri saat dikejar tim patroli Polres Metro Bekasi saat akan menggagalkan tawuran tersebut pada Sabtu dini hari sebelumnya.