Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Aske Mabel, Bripda Polisi yang Gabung KKB, Kini Duduk di Kursi Roda dengan Luka Tembak di Kaki

Polisi menangkap Aske Mabel, polisi berpangkat bripda yang kabur membawa senjata api dari Polres Yalimo. Melawan saat hendak ditangkap.

19 Februari 2025 | 23.05 WIB

Aske Mabel saat tiba di Mapolda Papua, Jayapura, Rabu, 19 Februari 2025. Aske merupakan mantan anggota Kepolisian Polres Yalimo, Papua Pegunungan, yang membelot dari dinas kepolisian dan membawa kabur sejumlah senjata api dari Polres Yalimo pada pertengahan tahun lalu.  Foto: Ikbal Asra untuk Tempo.
Perbesar
Aske Mabel saat tiba di Mapolda Papua, Jayapura, Rabu, 19 Februari 2025. Aske merupakan mantan anggota Kepolisian Polres Yalimo, Papua Pegunungan, yang membelot dari dinas kepolisian dan membawa kabur sejumlah senjata api dari Polres Yalimo pada pertengahan tahun lalu. Foto: Ikbal Asra untuk Tempo.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Polisi menangkap Aske Mabel, mantan anggota kepolisian yang membelot dan membawa kabur empat pucuk senjata api dari Polres Yalimo. Polisi mengumumkan Aske menjadi desertir pada 4 Juni 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Setelah menjadi buron selama lebih kurang delapan bulan, Aske diringkus di persembunyiannya di Kampung Dombomi, Distrik Abenaho, Kabupaten Yalimo pada Rabu, 19 Februari, pukul 06.30 WIT.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Kapolda Papua Inspektur Jenderal Polisi Patrige Renwarin mengatakan, saat akan ditangkap, Aske sempat akan melakukan perlawanan. Polisi kemudian melumpuhkannya dengan tembakan pada kaki kanan. Langkah itu diambil mengingat Aske dilengkapi dengan senjata api dan magazine senapan. 

“Karena dia kaget kedatangan polisi dia mau lawan polisi. Jadi ada reaksi untuk melawan. Kemudian karena dia bersenjata SOP-nya adalah harus dilumpuhkan,” kata Patrige.

Aske ditampilkan kepada awak media dalam jumpa pers yang berlangsung di Polda Papua, Kota Jayapura, pada Rabu sore. Berdasarkan foto dan video yang diterima Tempo, dia terlihat duduk di kursi roda. Pada kaki kanan Aske tampak balutan perban untuk menutupi luka tembak.

Tubuh mantan anggota polisi dengan pangkat Brigadir Polisi Dua itu tampak lebih bongsor dibandingkan saat dia melarikan diri dari dinas kepolisian. Polisi juga menyita dua pucuk senjata api jenis AK 47 yang dibawa kabur.

Selain Aske, pada Ahad 2 Februari lalu polisi juga menangkap seorang buron yang diduga terlibat dalam sejumlah serangan di Kabupaten Yalimo bernama Nikson Matuan. Patrige mengatakan Nikson merupakan anak buah Aske. Hal itu diketahui karena Nikson memegan dua pucuk senjata api curian yang dibawa kabur oleh Aske. Total ada empat senjata api milik polisi yang disita dari keduanya.

“Semua senjata yang dibawa kabur dari Polres Yalimo sudah ditemukan kembali," kata Patrige.

Sebelumnya aparat keamanan menuduh Aske adalah bagian dari Tentara Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). Selama pelariannya, polisi menuduh Aske terlibat dalam sejumlah serangan di Kabupaten Yalimo.

Namun juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua TPNPB-OPM Sebby Sambom membantah desertir polisi Aske Mabel bergabung dengan kelompoknya. Sebby juga membantah Askel telah diangkat menjadi Panglima Komando Daerah Pertahanan (Kodap) Balim Timur Yali-Yalimo.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus