Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Satuan Tugas Operasi Damai Cartenz (Satgas Ops Damai Cartenz) memburu Aske Mabel, eks polisi yang diduga bergabung dengan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat–Organisasi Papua Merdeka (TPNPB–OPM). Aske Mabel pernah bertugas di Kepolisian Resor (Polres) Yalimo, Papua Pegunungan dengan pangkat brigadir dua.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Aske melarikan diri dari Polres Yalimo setelah membawa kabur empat pucuk senjata api laras panjang pada 9 Juni 2024. “Saat ini, investigasi tengah kami lakukan, dan Aske Mabel akan menjadi target utama dalam penegakan hukum oleh Operasi Damai Cartenz-2024,” kata Kepala Satgas Humas Ops Damai Cartenz-2024, Komisaris Besar Bayu Suseno melalui keterangan tertulis pada Ahad, 10 November 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bayu mengatakan Satgas Damai Cartenz akan terus melakukan upaya penegakan hukum bagi orang yang mengancam stabilitas di Papua, termasuk Aske Mabel. Bayu menyatakan Aske Mabel juga akan menjadi target utama penegakan hukum oleh Satgas Ops Damai Cartenz pada 2025 nanti.
Aske Mabel diduga bergabung dengan TPNPB-OPM setelah beredar video seorang pria mirip dirinya mendeklarasikan diri sebagai Panglima Komando Daerah Pertahanan (Kodap) Balim Timur Yali-Yalimo. Dalam video tersebut, pria yang diduga Aske Mabel membacakan pernyataan sikap sebagai pimpinan Kodap Yalimo. Ada tiga orang lainnya yang mendampingi pria tersebut.
Dia mengklaim telah merampas senjata api jenis AK-47. "Saya telah diangkat sebagai Panglima TPNPB-OPM Kodap Balim Timur Yali-Yalimo. Kami telah merampas empat senjata jenis AK-47 dari Polres Yalimo, Provinsi Papua Pegunungan, beberapa waktu lalu," kata pria yang diduga Aske Mabel dalam video itu.
Pria tersebut menyatakan bakal memanfaatkan logistik senjata yang telah dia rampas itu untuk perjuangan kemerdekaan Papua Barat. Senjata api itu juga dia pegang saat mengambil video yang kemudian beredar.
Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigadir Jenderal Faizal Ramadhani, menduga sosok dalam video tersebut adalah Aske Mabel. “Sosok dalam video yang beredar ini diduga kuat memiliki kemiripan dengan mantan anggota Polri Polres Yalimo, Aske Mabel,” kata Faizal.
Faizal menyampaikan Aske sebelumnya terlibat dalam perampasan empat pucuk senjata api laras panjang jenis AK China pada 9 Juni 2024. Faizal berujar polisi akan melakukan upaya penegakkan hukum terhadap Aske Mabel.
Tempo telah menghubungi juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, mengenai bergabungnya Aske Mabel dengan sayap militer organisasi pro kemerdekaan Papua Barat itu. Sebby belum membalas pertanyaan dari Tempo hingga berita ini ditulis.
Pilihan Editor: Tangkap Dua Tersangka Baru Judi Online Komdigi, Polisi Sita Uang Rp 3,1 Miliar