Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Pemimpin KKB Askel Mabel Ditangkap, Satgas Damai Cartenz: Dibawa ke Jayapura

Askel Mabel adalah mantan anggota Polri yang membawa kabur empat pucuk senjata api organik Polri jenis AK 47 dan diduga bergabung dengan TPNPB-OPM.

19 Februari 2025 | 12.47 WIB

Askel Mabel, pimpinan KKB Yalimo, yang membawa kabur empat pucuk senjata api jenis AK 47 milik Polres Yalimo, ditangkap Satgas Damai Cartenz pada Selasa, 18 Februari 2025. (ANTARA/HO-Dok Satgas Damai Cartenz)
Perbesar
Askel Mabel, pimpinan KKB Yalimo, yang membawa kabur empat pucuk senjata api jenis AK 47 milik Polres Yalimo, ditangkap Satgas Damai Cartenz pada Selasa, 18 Februari 2025. (ANTARA/HO-Dok Satgas Damai Cartenz)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Polisi menangkap pemimpin kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang juga mantan anggota Polri Askel Mabel. Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz Brigjen Faizal Rahmadani mengatakan Askel diterbangkan ke Jayapura, Papua, untuk menjalani proses hukum.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Askel Mabel, atau dulu disebut Aske Mabel, adalah mantan anggota Polri yang membawa kabur empat pucuk senjata api organik Polri jenis AK 47. Eks polisi itu diduga bergabung dengan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat–Organisasi Papua Merdeka (TPNPB–OPM).

Faizal mengatakan, Askel telah ditangkap pada Selasa petang, 18 Februari 2025 di sekitar Elelim, Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan. "Askel Mabel saat ini dalam perjalanan ke Jayapura," kata Faizal seperti dikutip dari Antara, Rabu, 19 Februari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz itu ikut dalam pesawat yang akan membawa Askel Mabel ke Jayapura.

Askel Mabel pernah bertugas di Polres Yalimo, Papua Pegunungan, dengan pangkat brigadir dua. Dia membawa kabur empat pucuk senjata api jenis AK 47 beserta amunisinya yang merupakan senjata organik Polri pada 4 Juni 2024.

Sebelumnya, Satgas Damai Cartenz juga menangkap seorang anak buah Askel Mabel, yakni Nikson Matuan alias Okoni Sieb beserta dua pucuk senjata api organik Polri AK 47 dan dua magasin yang berisi 46 butir amunisi. Nikson Matuan ditangkap pada 2 Februari 2025 di Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan.

Askel Mabel diduga bergabung dengan TPNPB-OPM setelah beredar video seorang pria mirip dirinya mendeklarasikan diri sebagai Panglima Komando Daerah Pertahanan (Kodap) Balim Timur Yali-Yalimo. Dalam video tersebut, pria yang diduga Askel Mabel membacakan pernyataan sikap sebagai pimpinan Kodap Yalimo. Ada tiga orang lainnya yang mendampingi pria tersebut.

Dia mengklaim telah merampas senjata api jenis AK-47. "Saya telah diangkat sebagai Panglima TPNPB-OPM Kodap Balim Timur Yali-Yalimo. Kami telah merampas empat senjata jenis AK-47 dari Polres Yalimo, Provinsi Papua Pegunungan, beberapa waktu lalu," kata pria mirip Askel dalam video itu.

Pria tersebut menyatakan bakal memanfaatkan logistik senjata yang telah dia rampas itu untuk perjuangan kemerdekaan Papua Barat. Senjata api itu juga dia pegang saat mengambil video yang kemudian beredar.

Kepala Operasi Damai Cartenz Brigadir Jenderal Faizal Ramadhani menduga sosok dalam video tersebut adalah Askel Mabel. “Sosok dalam video yang beredar ini diduga kuat memiliki kemiripan dengan mantan anggota Polri Polres Yalimo, Aske Mabel,” kata Faizal, November 2024.

Faizal menyampaikan Askel sebelumnya terlibat dalam perampasan empat pucuk senjata api laras panjang jenis AK China pada 9 Juni 2024. Faizal berujar polisi akan melakukan upaya penegakan hukum terhadap eks anggota Polri itu.

Namun juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat–Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Sebby Sambom membantah desertir polisi Askel Mabel bergabung dengan kelompoknya. Sebby juga membantah Askel telah diangkat menjadi Panglima Komando Daerah Pertahanan (Kodap) Balim Timur Yali-Yalimo.

Pilihan Editor: Vonis Banding Ultra Petita Harvey Moeis. Apa Itu?

Clara Maria Tjandra Dewi

Clara Maria Tjandra Dewi

Lulus dari Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran pada 1996. Bergabung dengan Tempo pada 2001. Kini menulis untuk desk hukum dan kriminal yang mencakup isu hukum, kriminal dan perilaku.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus