PUNGGUR Besar heboh lagi. Sekali ini Abdul Latif dan istrinya,
Fatimah, berikut 2 orang anaknya, masing-masing 13 dan 10 tahun,
ditemukan tewas dengan tubuh tercincang-cincang beberapa ratus
meter dari rumah mereka. Terkesan, si pembunuh ingin memutuskan
leher mereka, karena di tengkuk para korban terdapat bekas
penggalan dengan luka besar.
Peristiwa 4 Februari malam di kampung pinggiran Kotamadya
Pontianak itu agaknya berkaitan dengan berbagai peristiwa
sebelumnya, terutama dengan kematian janda Halimah beberapa
waktu sebelumnya. Waktu itu Halimah terbunuh oleh pencuri yang
memasuki rumahnya. Kaum kerabat si janda sempat berdatangan dari
berbagai tempat untuk melakukan pembalasan--karena disebut si
pembunuh adalah salah seorang warga kampung yang tak sesuku
dengan Falimah.
Perkelahian antarsuku hampir saja terjadi. Tapi untung pihak
kepolisian segera mengetahui dan menangkap si pembunuh Halimah.
Kemudian diketahui, informasi polisi tentang si pembunuh berasal
dari Abdul Latif, yang menjadi salah seorang ketua RT (rukun
tetangga) di kampung yang berpenduduk 6.000 jiwa itu.
Sehingga kematian Latif bersama keluarganya diduga sebagai
pembalasan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini