Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Tangerang -Warga yang tinggal di sekitar pabrik kembang api, PT Panca Buana Cahaya Sukses menjadi saksi hidup detik-detik kebakaran pabrik itu yang memanggang puluhan karyawannya.
"Diawali dengan ledakan yang sangat kuat, sampai tembok bangunan jebol," ujar Unci bin Hasan, 22 tahun, warga setempat kepada Tempo, Kamis 26 Oktober 2017 soal kebakaran itu.
Baca : Cerita Keluarga Korban Kebakaran Pabrik Kembang Api Serbu RSUD Tangerang
Unci menuturkan saat itu sekitar pukul 09.10 ketika ia berada di dalam rumah. "Rumah saya berdekatan dengan pabrik itu," katanya.
Mendengar ledakan itu, warga sekitar berhamburan keluar rumah dan mereka melihat asap tebal membubung tinggi menyelimuti pabrik kembang api tersebut. "Ledakan terus terjadi, dan api semakin membesar," kata Unci.
Personel Brimob Polda Metro Jaya mengevakuasi jenazah korban kebakaran pabrik kembang api di Kosambi, Tangerang, Banten, 26 Oktober 2017. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Unci yang sadar keponakannya, paman dan bibinya bekerja sebagai buruh di pabrik yang terbakar itu meraung dan menjerit sejadi-jadinya jadinya. "Saya tahu mereka pasti tidak bisa keluar saat kebakaran karena pintu gerbangnya digembok oleh pemilik pabrik," katanya.
Simak : Pabrik Kembang Api Kebakaran, Polisi: 20 Orang Tewas Terpanggang
Menurut Unci, keponakannya yang bernama Sunna, 15 tahun, bekerja dibagian pengepakan dan itu berada di bagian belakang pabrik.
Wardoyo, 58 tahun yang kehilangan istrinya juga mengaku melihat langsung detik-detik kebakaran pabrik itu. "Asapnya tebal, hitam suara ledakan terjadi berkali-kali," katanya. Menurut Wardoyo, istrinya Hamnah, 33 tahun, sudah dua bulan ini bekerja di pabrik tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini