Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Eks Mendiktisaintek Sebut Prabowo Alergi Demo, Menteri HAM Natalius Pigai: Gak Usah Percaya

Menteri HAM Natalius Pigai mengatakan Prabowo justru membebaskan korban kriminalisasi dan tahanan politik dengan memberikan amnesti.

12 Maret 2025 | 05.14 WIB

Menteri HAM Natalius Pigai, memberikan kata sambutan dalam acara penandatanganan pencanangan pembangunan zona integritas dan komitmen bersama Kementerian HAM di Jakarta, 31 Januari 2025. Pencanangan ini merupakan komitmen KemenHAM menciptakan budaya kerja yang bersih dari praktik Kolusi, Korupsi dan Nepotisme serta pembangunan Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBK/WBBM). Tempo/Imam Sukamto
Perbesar
Menteri HAM Natalius Pigai, memberikan kata sambutan dalam acara penandatanganan pencanangan pembangunan zona integritas dan komitmen bersama Kementerian HAM di Jakarta, 31 Januari 2025. Pencanangan ini merupakan komitmen KemenHAM menciptakan budaya kerja yang bersih dari praktik Kolusi, Korupsi dan Nepotisme serta pembangunan Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBK/WBBM). Tempo/Imam Sukamto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Hak Asasi Manusia Natalius Pigai meminta masyarakat untuk tidak memercayai klaim yang menyatakan Presiden Prabowo Subianto alergi terhadap aksi demonstrasi. Natalius memastikan, kabar yang beredar tersebut sama sekali tidak benar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nada bicara Natalius terdengar meninggi ketika dirinya menanggapi soal isu tersebut. “Gak usah percaya. Kalau saya, saya tidak percaya (Prabowo alergi demonstrasi). Kalau bapak ibu mau, silahkan percaya (kabar itu),” kata Natalius dalam agenda konferensi pers di Kementerian HAM pada Selasa, 11 Maret 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Natalius mengeklaim, sebagai orang yang sudah lama dekat dengan Prabowo, tidak ada sedikit pun Ketua Umum Gerindra tersebut menunjukkan ketidaksukaannya dengan aksi demonstrasi. Bahkan, kata Natalius, Prabowo tidak pernah menyerang balik orang yang mengkritik dirinya bahkan membawa para pengkritik ke jalur hukum.

“Saya ini kan bagian dari perjalanan politik Presiden Prabowo. Pagi siang sore malam, (orang) nyerang kita habis-habisan, orang demo. Ada gak kami melaporkan, satu orang aja,” ungkap Natalius kala itu.

Menurut mantan Komisioner Komnas HAM tersebut, pemerintahan Prabowo justru membebaskan banyak korban kriminalisasi dan tahanan politik dengan memberikan amnesti. Diketahui pemerintahan Prabowo berencana memberikan amnesti kepada kurang lebih 19 ribu narapidana, termasuk terpidana kasus UU ITE dan tahanan politik Papua.

“Lihat aja orang yang demonstrasi. Zaman lalu ditahan, dihukum di peradilan. Sekarang kami bebaskan mereka, amnesti,” ucap Natalius kembali.

Natalius sendiri menjamin, pemerintahan Prabowo akan melindungi hak masyarakat untuk menyuarakan pendapat mereka dan berdemonstrasi. Dirinya hakul yakin bahwa Prabowo sebagai presiden tidak memiliki antipasti terhadap aksi unjuk rasa yang seringkali digelar masyarakat terhadap pemerintahannya.

“Demonstrasi kan parlemen jalanan. Boleh dong, emang kenapa gak boleh, kok (Prabowo) alergi,” ujar Natalius.

Sebelumnya ramai pernyataan dari mantan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro bahwa Prabowo alergi terhadap demonstrasi. Hal itu terungkap dalam video yang diunggah oleh akun youtube medcomid pada Sabtu, 8 Maret 2025.

Dalam video tersebut, Satryo menyebutkan bahwa Prabowo menganggap aksi unjuk rasa sebagai sesuatu kegaduhan. Alergi Prabowo terhadap demo itulah yang disebut-sebut oleh Satryo menjadi biang keladi dirinya diminta mundur dari jabatannya di kabinet.

Satryo mengungkapkan ada dua aksi demonstrasi yang berkaitan dengan dirinya yang disoroti oleh mantan jenderal tersebut. Pertama adalah aksi demonstrasi aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Kemendiktisaintek. Sedangkan yang kedua adalah rangkaian aksi mahasiswa bertajuk Indonesia Gelap.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus