Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kriminolog Universitas Indonesia Adrianus Meliala menduga tumpukan sampah yang menggunung di rumah keluarga yang meninggal di Kalideres masuk dalam fase memutus kontak dengan orang lain. Perilaku menimbun sampah tersebut juga kemungkinan adalah perilaku unik keluarga tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Mungkin saat itu sudah mulai beranggapan membuang sampah di dalam adalah suatu media untuk tidak berkontak dengan orang lain. Lebih memilih untuk membiarkan sampahnya menggunung di kamar," ujarnya saat dihubungi, Jumat, 18 November 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dia menduga penyebab kematian empat orang tersebut adalah bunuh diri. Dugaan itu didukung sejumlah fakta yang ditemukan, yaitu tidak adanya tanda kekerasan pada jenazah, mengisolasi diri, dan tidak membayar iuran listrik walau sudah diingatkan.
"Sekali lagi kalau kita memakai atau percaya mereka sedang mempersiapkan suatu cara untuk berjarak dengan masyarakat sekitar, tandanya mulai dari tidak membuang sampah, kewajiban listrik, dan seterusnya, lalu kemudian masuk pada hari H di mana mereka lalu bunuh diri," tuturnya.
Selanjutnya temuan kapur barus dan bedak bayi...
Ada Kapur Barus dan Bedak Bayi di Rumah Keluarga Kalideres
Dalam proses kematian yang diduga bunuh diri ini ada kemungkinan pelakunya sukarela dan dalam tekanan. Mengingat para jenazah tidak ditemukan sisa makanan dalam lambung, ada kapur barus dan bedak bayi yang diduga untuk menghilangkan bau mayat yang membusuk.
Mereka yang ditemukan pun dalam proses pembusukan yang berbeda-beda dan kemungkinan ada satu orang terakhir yang masih hidup saat itu. "Belum lagi bicara misalnya ada kapur barus, saya duga itu adalah bagian dari upaya untuk membuat menjadi mulus agar bau mayat tidak segera tercium dan mereka bisa dengan tenang untuk beberapa lama," katanya.
Kasus empat jenazah di dalam rumah Blok AC5/7 Perumahan Citra Garden 1 Extension, Kalideres, Jakarta Barat itu ditemukan pada Kamis, 10 November 2022. Mereka yang sudah meregang nyawa adalah Rudyanto Gunawan (laki-laki 71 tahun), Renny Margaretha Gunawan (perempuan 68 tahun), Dian Febbyana Apsari Dewi (perempuan 42 tahun), dan Budyanto Gunawan (laki-laki 68 tahun).
Rudyanto adalah suami Renny, Dian merupakan anak dari mereka. Sedangkan Budyanto merupakan adik dari Rudyanto.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Hengki Haryadi mengatakan pihaknya sudah bisa mematahkan beberapa motif kematian keluarga tersebut. Namun pihaknya butuh waktu untuk menyelidiki lebih jauh.
Ketika olah tempat kejadian perkara (TKP) pada Rabu, 16 November 2022, ditemukan gunungan sampah di bagian belakang rumah. Sampah yang menggunung itu bermacam-macam jenis, seperti bekas bungkus makanan dan bekas makanan.
Tetapi Hengki belum bisa memastikan mengapa perilaku ini dilakukan oleh keluarga di Kalideres itu semasa hidup. "Jadi bisa kita asumsikan sementara nanti kita ahli yang menjelaskan. Kenapa buang sampah di dalam rumah? Tidak keluar? Artinya ini menunjukan hubungan bersangkutan dengan tanggal dan lain sebagainya," tuturnya, Rabu, 16 November 2022.
Jangan remehkan depresi. Untuk bantuan krisis kejiwaan atau tindak pencegahan bunuh diri di Indonesia, bisa menghubungi : Yayasan Pulih (021) 78842580.