Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Jejak Korban Mutilasi di Bekasi Masih Terlacak setelah Dilaporkan Menghilang pada Juni 2019

Seorang sahabat Angela Hindriati mengatakan masih mengetahui keberadaan korban mutilasi di Bekasi itu sejak hilang pada 24 Juni 2019.

13 Januari 2023 | 14.26 WIB

Angela, korban mutilasi di Bekasi. Dok.Keluarga
Perbesar
Angela, korban mutilasi di Bekasi. Dok.Keluarga

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang sahabat Angela Hindriati Wahyuningsih mengatakan masih mengetahui keberadaan korban mutilasi di Bekasi itu sejak hilang pada 24 Juni 2019. Laki-laki berusia setengah abad yang namanya tidak ingin disebutkan itu tahu informasi keberadaan Angela berdasarkan keterangan dari kepolisian.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Pernah, sekali doang, waktu itu katanya di wilayah sekitar Bandung tahun 2019. Gak ingat bulannya," ujar laki-laki itu saat ditemui di TPU Kampung Kandang, Jakarta Selatan, Kamis, 12 Januari 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Sebelumnya Turyono Wahadi, kakak Angela, melaporkan kehilangan adiknya itu ke Polda Jawa Barat pada Juli 2019. Jejak terakhir saat hilang diketahui setelah keluar dari sebuah hotel di Bandung, karena ada urusan pekerjaan.

Selain informasi terakhir dari polisi, laki-laki itu tidak tahu lagi ke mana Angela. Namun seingat dia, perempuan berusia 54 tahun tersebut terdeteksi dari ponsel. "Handphone kalo gak salah, tapi udah rada lupa. Setelah itu gak ada kabar lagi," katanya.

Dia menuturkan, Turyono dan mantan suami Angela melaporkan bersama ke Polda Jawa Barat. Mereka dan keluarga Angela terus berusaha mencari, tapi masih bingung karena minim informasi yang diterima.

Ketika melapor, pihak kepolisian menerima dengan baik dan langsung menerbitkan laporan. Tetapi beberapa tahun kemudian belum ada perkembangan penyelidikan lagi oleh kepolisian.

Keluarga mendapat kabar terbaru Angela dari baru-baru ini. Nahas saat ditemukan pada 29 Desember 2022 eks aktivis Walhi itu sudah tewas dimutilasi. Laki-laki itu mengungkapkan rasa kekesalannya. "Masa yang belum lama dilaporin aja udah ketemu, tahunan gak ketemu-ketemu ya kesal lah, pasti anggota keluarga juga kesal," tutur laki-laki tersebut.

Angela diketahui tewas dibunuh oleh M. Ecky Listiantho pada November 2021 dan kemudian dimutilasi. Mayatnya dimasukkan ke dalam dua kontainer yang diletakkan di kamar mandi indekos pelaku pembunuhnya di Kabupaten Bekasi.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Barat Komisaris Besar Ibrahim Tompo mengatakan kasus penemuan Angela ditangani oleh Polda Metro Jaya. Namun, dia tidak menjelaskan bagaimana proses penyelidikan Angela sejak 2019. "Bekasi masuk wilayah Polda Metro Jaya," kata Ibrahim singkat saat dihubungi, Kamis, 12 Januari 2023.

Kakak Angela, Turyono Wahadi, mengatakan belum ada kabar pencarian dari kepolisian. Saat itu dia yang langsung membut laporan polisi ke Polda Jawa Barat. "Gak pernah ada kabar," tuturnya singkat saat dihubungi, Sabtu, 7 Januari 2023.

M. Ecky Listiantho membunuh Angela dengan cara mencekik leher. Kepala Unit IV Resmob Polda Metro Jaya Komisaris Tommy Haryono mengatakan, pelaku memotong dalam keadaan panik. "Dia bilang udah panik sih," katanya saat dihubungi, Sabtu, 7 Januari 2023.

Tommy mengungkapkan Ecky dan Angela berpacaran sejak Juni 2021. Pertemuan keduanya pada 2018 setelah anak Angela tewas bunuh diri saat jatuh dari lantai 33 Apartemen Taman Rasuna di Jakarta Selatan.

Kemudian tahun 2019 Angela diduga menjual unit apartemen yang menjadi Tempat Kejadian Perkara atau TKP tersebut kepada Ecky. Mereka sempat hilang kontak dan berhubungan lagi pada 2021 ketika Angela menghubungi Ecky Listiantho.

Namun, jejak Angela selama 2020 masih misteri. "Tahun 2021 si Angela menghubungi si pelaku, berada di Apartemen Kalibata. Di situlah terjadi komunikasi pertama setelah dinyatakan hilang. Jadi Angela tinggal di Apartemen Kalibata," ujar Tommy Haryono.

 

M. Faiz Zaki

M. Faiz Zaki

Menjadi wartawan di Tempo sejak 2022. Lulus dari Program Studi Antropologi Universitas Airlangga Surabaya. Biasa meliput isu hukum dan kriminal.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus