Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Seorang sahabat Angela Hindriati Wahyuningsih mengatakan masih mengetahui keberadaan korban mutilasi di Bekasi itu sejak hilang pada 24 Juni 2019. Laki-laki berusia setengah abad yang namanya tidak ingin disebutkan itu tahu informasi keberadaan Angela berdasarkan keterangan dari kepolisian.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Pernah, sekali doang, waktu itu katanya di wilayah sekitar Bandung tahun 2019. Gak ingat bulannya," ujar laki-laki itu saat ditemui di TPU Kampung Kandang, Jakarta Selatan, Kamis, 12 Januari 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelumnya Turyono Wahadi, kakak Angela, melaporkan kehilangan adiknya itu ke Polda Jawa Barat pada Juli 2019. Jejak terakhir saat hilang diketahui setelah keluar dari sebuah hotel di Bandung, karena ada urusan pekerjaan.
Baca juga: Angela Korban Mutilasi Dimakamkan Satu Liang dengan Anaknya, Keluarga: Ini Sudah Jadi Jalan Tuhan
Selain informasi terakhir dari polisi, laki-laki itu tidak tahu lagi ke mana Angela. Namun seingat dia, perempuan berusia 54 tahun tersebut terdeteksi dari ponsel. "Handphone kalo gak salah, tapi udah rada lupa. Setelah itu gak ada kabar lagi," katanya.
Dia menuturkan, Turyono dan mantan suami Angela melaporkan bersama ke Polda Jawa Barat. Mereka dan keluarga Angela terus berusaha mencari, tapi masih bingung karena minim informasi yang diterima.
Ketika melapor, pihak kepolisian menerima dengan baik dan langsung menerbitkan laporan. Tetapi beberapa tahun kemudian belum ada perkembangan penyelidikan lagi oleh kepolisian.
Keluarga mendapat kabar terbaru Angela dari baru-baru ini. Nahas saat ditemukan pada 29 Desember 2022 eks aktivis Walhi itu sudah tewas dimutilasi. Laki-laki itu mengungkapkan rasa kekesalannya. "Masa yang belum lama dilaporin aja udah ketemu, tahunan gak ketemu-ketemu ya kesal lah, pasti anggota keluarga juga kesal," tutur laki-laki tersebut.
Angela diketahui tewas dibunuh oleh M. Ecky Listiantho pada November 2021 dan kemudian dimutilasi. Mayatnya dimasukkan ke dalam dua kontainer yang diletakkan di kamar mandi indekos pelaku pembunuhnya di Kabupaten Bekasi.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Barat Komisaris Besar Ibrahim Tompo mengatakan kasus penemuan Angela ditangani oleh Polda Metro Jaya. Namun, dia tidak menjelaskan bagaimana proses penyelidikan Angela sejak 2019. "Bekasi masuk wilayah Polda Metro Jaya," kata Ibrahim singkat saat dihubungi, Kamis, 12 Januari 2023.
Kakak Angela, Turyono Wahadi, mengatakan belum ada kabar pencarian dari kepolisian. Saat itu dia yang langsung membut laporan polisi ke Polda Jawa Barat. "Gak pernah ada kabar," tuturnya singkat saat dihubungi, Sabtu, 7 Januari 2023.
M. Ecky Listiantho membunuh Angela dengan cara mencekik leher. Kepala Unit IV Resmob Polda Metro Jaya Komisaris Tommy Haryono mengatakan, pelaku memotong dalam keadaan panik. "Dia bilang udah panik sih," katanya saat dihubungi, Sabtu, 7 Januari 2023.
Tommy mengungkapkan Ecky dan Angela berpacaran sejak Juni 2021. Pertemuan keduanya pada 2018 setelah anak Angela tewas bunuh diri saat jatuh dari lantai 33 Apartemen Taman Rasuna di Jakarta Selatan.
Kemudian tahun 2019 Angela diduga menjual unit apartemen yang menjadi Tempat Kejadian Perkara atau TKP tersebut kepada Ecky. Mereka sempat hilang kontak dan berhubungan lagi pada 2021 ketika Angela menghubungi Ecky Listiantho.
Namun, jejak Angela selama 2020 masih misteri. "Tahun 2021 si Angela menghubungi si pelaku, berada di Apartemen Kalibata. Di situlah terjadi komunikasi pertama setelah dinyatakan hilang. Jadi Angela tinggal di Apartemen Kalibata," ujar Tommy Haryono.
Baca juga: Sahabat Kenal Angela Hindriati, Korban Mutilasi di Bekasi, sebagai Sosok Ceria & Berdedikasi Tinggi