Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 4 Tigaraksa di Jalan Lingkar Pasar Pinang, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten, mengalami kebakaran pada Selasa, 2 Agustus 2022 pukul 16.38 WIB.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Hamdan, 28 tahun, salah seorang warga di lokasi kejadian mengatakan kebakaran tersebut diduga akibat adanya korsleting listrik di salah satu ruangan SMKN 4 Tigaraksa, Kabupaten Tangerang. "Kejadian sekitar 16.38 WIB. Kalau sumber kebakaran infonya ada korsleting listrik," ucap dia dikutip dari Antara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Hamdan menuturkan sesaat munculnya api dan kepulan asap dari salah satu ruangan, petugas atau guru yang masih berada di lokasi menghubungi pemadam kebakaran. "Tidak lama petugas Damkar langsung tiba dan langsung memadamkan api," katanya.
Dari pantauan di lapangan, api membakar satu ruangan Tata Usaha (TU) SMKN 4 Tigaraksa. Petugas berhasil memadamkan api pada pukul 17.20 WIB setelah dua unit mobil pemadam kebakran setempat dikerahkan.
Kemudian, sejumlah petugas dan warga sekitar pun ikut membantu dalam mengevakuasi dokumen-dokumen penting yang ada dalam ruangan tersebut.
Kepala SMKN 4 Tigaraksa, Suharni mengatakan korsleting listrik penyebab kebakaran di sekolahnya terjadi di atas plafon ruangan pada pukul 16.30 WIB saat berlangsung proses pembelajaran terakhir para siswa.
Akibat kejadian tersebut, ratusan siswa pun langsung dipulangkan ke rumah demi keselamatan mereka. "Pas kejadian memang pembelajaran belum selesai. Jadi ada siswa yang belajar di belakang ruangan kantor lalu tercium bau asap, lalu anak- pada keluar," katanya.
Ia menyebutkan kebakaran itu membuat dokumen-dokumen penting seperti ijazah dan buku rapor yang ada dalam ruangan TU tersebut rusak akibat terkena guyuran air pemadam. "Sementara tadi ada yang basah, cuma kalau rapor masih bisa dicetak ulang. Kalau ijazah, mintanya juga harus sesuai prosedurnya. Yang terbakar tidak ada," ungkapnya.
Ia mengaku, pihaknya saat ini telah melaporkan kejadian ini ke kantor cabang dinas pendidikan Provinsi Banten untuk melakukan perbaikan dokumen dan peralatan sekolah yang terdampak.
"Kerugian, paling memperbaiki atap sekolah yang di jebol, ganti plafon, kaca pecah semua," kata dia.