Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK menyita kantor Partai NasDem di Kelurahan Kartini, Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhan batu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Labuhanbatu, Erik Adtrada Ritonga (EAR).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“KPK menyita bangunan seluas 304,9 M2 yang berlokasi di Kelurahan Kartini, Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhan batu, Sumatera Utara. Yang juga saat ini difungsikan untuk tempat operasional salah satu partai politik,” kata Juru bicara KPK Ali Fikri di Gedung Merah Putih KPK, Kamis, 2 Mei 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia mengatakan, penyitaan dilakukan karena KPK memiliki alat bukti dengan dugaan sebelumnya tanah dan bangunan itu milik EAR dari hasil korupsi. “Tentu kami akan analisis lebih jauh sebagai barang bukti dalam perkara dimaksud terkait bangunan yang saat ini difungsikan sebagai salah satu parpol,” kata Ali.
Selain kantor NasDem, KPK juga menyita tanah dan bangunan seluas 14.027 M2 yang dipergunakan sebagai pabrik kelapa sawit, berlokasi di Kelurahan Janji, Kecamatan Bilah Barat Kabupatan Labuhanbatu. Tanah itu juga dioduga milik EAR namun diatasnamakan orang kepercayaannya. “Jadi memang tanah ini disiapkan untuk menjadi pabrik pengolahan kelapa sawit dan memang masih tahap uji operasionalnya. Tapi nilainya 15 miliar,” kata Ali.
Sebelumnya, KPK juga menyita uang tunai dan uang yang tersimpan dalam rekening bank sejumlah Rp 48,5 miliar. EAR ialah tersangka kasus dugaan korupsi pemberian hadiah atau janji untuk proyek pengadaan barang dan jasa di Labuhanbatu, Sumatera Utara. "Melengkapi berkas penyidikan dugaan penerimaan suap yang dilakukan Tersangka EAR (Bupati Labuhan Batu) dan kawan-kawan," kata Kepala Bagian Pemberitaan KPK, Ali Fikri dalam keterangan resmi, Senin, 29 Apri 2024.
Ali Fikri berkata uang sejumlah Rp 48,5 miliar tersebar dalam berbagai rekening bank dan satu di antaranya atas nama Erik. Pemblokiran sekaligus penyitaan akun rekening bank dilakukan dengan berkoordinasi pada pihak bank terkait.