Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hukum

Obat Itu Terlalu Keras

Tanggapan tentang operasi sapu jagat ekses-eksesnya dianggap terlalu keras. sasaran operasi ini meliputi: razia ktp, senjata api, senjata tajam, bahan peledak dan radio cb (citizen band).

4 Oktober 1980 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SIANG itu Jalan Letjen Suprapto, Jakarta, macet Lalu lintas yang menuju Senen dari Pulogadung dan Tanjungpriok seperti tersumbat oleh sepasukan alat negara yang memenuhi jalur cepat dan jalur lambat jalan tersebut. Petugas bersenjata dari satuan marinir, kepolisian, angkatan darat dan polisi militer, hari itu sedang menjalankan Operasi Sapu Jagat merazia orang-orang yang tidak membawa KTP (Kartu Tanda Penduduk). Ya, KTP. Bahkan selama operasi, sejak 17 s.d. 25 September, sudah lebih 1.700 orang yang kena. Padahal menurut Pangkopkamtib Laksamana Sudomo, pengendali Sapu Jagat, penduduk yang tak ber-KTP bukan merupakan sasaran operasi. Yang diarah sebenarnya senjata api, senjata tajam, bahan peledak dan radio CB (Citizen Band) Untuk itulah petugas melakukan razia di jalan dan di rumah penduduk. Lain dari Sudomo lain pula yang diterima masyarakat. Berbantah dengan petugas tak ada gunanya. Petugas selalu mengatakan: "Pokoknya, kami menjalankan tugas! Bicara dengan komandan sendiri di kantor nanti". Dan yang terkena razia, karena tanpa KTP atau keterangan lain, senang tak senang, harus menurut diangkut dengan truk ke Kodak. Dari operasi KTP belum diumumkan apakah petugas memperoleh perkara yang serius. Kecuali berupa keluhan masyarakat yang terhambat urusannya hanya karena alpa membawa atau tak mempunyai keterangan sama sekali. Bukan hanya orang tak ber-KTP yang diincar. Petugas juga bisa mencurigai barang bawaan. Seorang pembawa 5 kg emas terpaksa berurusan dengan petugas dan dipaksa membuktikan "kebersihan" barang milik nya sendiri. Urusan memang tak jadi panjang ketika pemilik emas tersebut, Toko Cahaya di Sawah Besar, dapat memperlihatkan surat-surat pemilikan secukupnya. Menggelisahkan Tapi kejadian yang berlangsung di Ciamis, pertengahan bulan. Lalu, berakibat terlalu jauh. Pengemudi Maman, 20 tahun, memang mencoba menghindari razia yang dilakukan Sapu Jagat di Kecamatan Cisaga. Soalnya ia menyangka petugas sedang memeriksa SIM sedangkan ia tak memilikinya. Maman kabur dan seorang kopral polisi yang bertugas, Kus, mengejarnya dengan kendaraan lain. Setelah 4 buah tembakan peringatannya tak diindahkan, Kus, menembak langsung, dan ternyata mengenai tengkuk Maman. Korban tewas. Dari kejadian-kejadian di atas Mr. Yap Thiam Hien, ahli hukum, mengibaratkan sebagai usaha untuk menyembuhkan penyakit, tapi apa yang dilakukan petugas Sapu Jagat adalah "memberikan obat lebih keras dari penyakitnya!" Maksudnya ekses yang ditimbulkan cukup menggelisahkan. Seperti merazia KTP dan mempersoalkan emas yang dibawa seseorang, sambung Albert Hasibuan, advokat dan anggota Komisi III/DPR, "sudah di luar sasaran Sapu Jagat. " Seseorang yang tak dapat menunjukkan kartu identitasnya, menurut Albert "hanya merupakan pelanggaran administrasi--bukan tindak kejahatan yang harus diurus polisi." Apalagi, katanya, dalam soal KTP, perampok dan teroris mungkin lebih bisa menyediakan daripada rakyat kecil. Sedangkan untuk menangkap orang yang membawa emas, katanya pula, seharusnya petugas membuktikan tuduhannya -- bukan sebaliknya. Sebab penyitaan harus ada dasarnya: "Harus ada indikasi barang tersebut berasal dari kejahatan." Semua itu barangkali ekses -- walaupun terlalu keras. Sapu Jagat sendiri memang sudah menghasilkan. Dari razia-razia, sampai 25 September lalu, telah disita 55 pucuk senjata api laras panjang, 76 senjata api genggam, 582 butir peluru dan 60 buah radio CB. Belum lagi 3895 pucuk senjata api yang diserahkan pemiliknya sendiri. Namun begitu Sudomo minta maaf kepada masyarakat -- kalau-kalau petugasnya kurang luwes bekerja.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus