Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menginisiasi adanya penambahan materi pada latihan gabungan bersama Super Garuda Shield ke depan. Salah satu materi yang diusulkan jenderal bintang empat itu menyoal siber.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hal itu dia sampaikan saat berdialog secara daring dengan The United State Chairmant of Joint Chiefs of Staff, Jenderal Charles Q. Brown pada Senin, 18 November 2024. "Saya menginisiasi penambahan latihan Siber guna meningkatkan penguasaan teknologi," katanya dikutip dari keterangan tertulis, pada Selasa, 19 November 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Agus juga menyinggung ihwal rencana peningkatan fasilitas dari United States Indo-Pacific Command. Dia mengungkapkan, rencana itu perlu ditindaklanjuti untuk mewujudkan peningkatan fasilitas di Pusat Pelatihan Tempur TNI Angkatan Darat yang beralamat di Baturaja, Sumatra Selatan.
Beberapa waktu belakangan, Agus kerap mengatakan perihal cakupan medan operasi militer di era sekarang yang telah bertambah, yaitu di ruang siber. Melihat kondisi itu, dia menilai angkatan siber sebagai matra keempat militer menjadi penting.
Dia meminta kepada para prajurit TNI untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuannya. Termasuk, kata Agus, mempersiapkan diri untuk menjaga dan melindungi berbagai ancaman di ruang siber.
"TNI harus memiliki kemampuan deteksi dini, respons cepat, dan mitigasi serangan siber," katanya.
Ia mengaku telah diperintahkan oleh Presiden saat itu, Joko Widodo atau Jokowi untuk segera membentuk angkatan siber. Adapun pembentukan angkatan siber sebagai matra keempat militer Indonesia sedang dibahas oleh TNI.
Agus mengatakan pembentukan angkatan siber itu masih dalam tahap evaluasi di instansinya. "Sedang kami evaluasi satuan siber yang ada," kata Agus di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Selasa, 3 September 2024.
Sementara angkatan siber masih digodok, kata Agus, TNI telah memiliki satuan siber sendiri. Satuan itu berada di kawasan Mabes TNI lewat pendidikan yang dilakukan oleh TNI Angkatan Udara atau AU.
"Satuan siber sudah ada, hanya tinggal saya optimalkan," katanya.
Agus menilai, pembentukan angkatan siber itu bergantung terhadap sumber daya manusia yang dimiliki. Karena itu, ia mengatakan bahwa akan melakukan rekrutmen khusus untuk pembentukan angkatan siber tersebut.
"(Angkatan) Siber kan beda dari satuan lain, mungkin akan banyak orang sipil atau ASN (aparatur spil negara)," kata Agus.