Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Manajemen PT Kimia Farma Apotek (KFA) menutup kegiatan operasional Apotek Kimia Farma di Jalan Pangeran Hidayatullah Nomor 27, Samarinda, Kalimantan Timur imbas penemuan mayat di gudang barang bekas apotek itu pada Ahad, 18 Februari 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Operasional KFA, Muhardiman, menyatakan penutupan kegiatan operasional apotek itu dilakukan sejak 16 Maret 2024. Namun, dia memastikan pelayanan kesehatan masyarakat akan tetap berjalan melalui apotek Kimia Farma lainnya di Kota Samarinda.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Muhardiman menuturkan, sejak mayat ditemukan pada Ahad, 18 Februari 2024, apotek segera melaporkannya kepada pihak berwajib. "Manajemen segera memerintahkan seluruh pegawai apotek untuk koperatif dengan aparat kepolisian," ujar Muhardiman dalam keterangan tertulis, Rabu, 20 Maret 2024.
Tak hanya itu, Muhardiman menyatakan KFA turut berbelasungkawa kepada keluarga wanita tersebut. Dia berharap kasus ini segera selesai dengan transparan.
Menurut keterangan saksi, korban awalnya berada di RSJ Atma Husada Mahakam Samarinda bersama suaminya untuk mendapatkan perawatan. Saat menunggu obat, korban mengeluh kehausan, yang membuat suaminya keluar sejenak untuk membeli minuman.
Namun, ketika suami kembali, korban telah menghilang bersama obat yang diberikan oleh rumah sakit.
Pencarian yang dilakukan oleh suami korban di sekitar apotek dan satpam rumah sakit tidak membuahkan hasil. Beberapa hari kemudian, pada Ahad, 18 Februari 2024, mayat korban kemudian ditemukan di gudang Kimia Farma.
HAN REVANDA PUTRA
Pilihan Editor: Disebut Kirim Surat Peringatan Agar Warga di IKN Berhenti Garap Lahan, Ini Penjelasan Badan Bank Tanah