Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Petugas Pusat Laboratorium Forensik mencukur besi ulir tiang konstruksi Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu atau Tol Becakayu, di Jalan DI Panjaitan, Jakarta Timur, Kamis, 22 Februari 2018. Konstruksi tiang tersebut melorot, Selasa lalu, dan melukai tujuh orang pekerja.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Petugas yang mengenakan rompi hitam bertuliskan Labfor, mulai melakukan pemotongan besi ulir tiang Tol Becakayu, yang melorot mulai pukul 11.30. Dua petugas yang dinaikan melalui alat berat memotong satu persatu besi ulir yang menjulur ke bawah, menggunakan alat las.
Baca : Cerita Pekerja Tentang Shift Pekerjaan di Proyek Tol Bacakayu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di bawah tiang, beberapa pekerja masih beraktivitas. Bahkan, tiga orang yang berada di bawah tiang, memungut besi ulir yang beserakan di dekat tiang konstruksi.
Petugas Laboratorium Forensik memotong besi ulir konstruksi tiang Tol Becakayu, yang ambruk di Jalan Panjaitan, Jakarta Timur, 22 Februari 2018. Tempo/Imam Hamdi
Seorang pekerja Tol Becakayu, Abdul Faqih, 27 tahun, mengatakan memang masih ada pekerja yang beraktivitas. Namun, para pekerja dilarang untuk naik ke atas kontruksi tiang tol. "Cuma diminta berbenah dan beres-beres," ujarnya.
Bahkan, sebagian pekerja memasuki garis polisi yang telah dipasang sejak Selasa kemarin. Namun, Abdul dan beberapa temannya hanya ditugasi untuk membenahi sisa konstruksi di dekat tiang Tol Becakayu yang melorot. "Yang kerjanya juga sebagaian. Bahkan, dari sekitar 100, hari ini cuma enam orang yang masih bekerja, demikian abdul