Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

hukum

Polisi Dalami Peran Aktor Intelektual dan Dugaan Imbalan Pembubaran Diskusi di Kemang

Salah satu tersangka pembubaran diskusi di Kemang, FEK, mengaku menerima perintah untuk membubarkan acara diskusi sehari sebelum acara berlangsung.

8 Oktober 2024 | 14.25 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Penyidik Polda Metro Jaya masih terus mendalami kasus pembubaran diskusi yang diselenggarakan Forum Tanah Air (FTA) di Hotel Grand Kemang, Jakarta Selatan. Hingga kini, pihak kepolisian belum dapat mengungkap siapa sosok yang memberikan perintah untuk membubarkan acara tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Masih dilakukan pendalaman, mohon waktu. Penyidik sedang mengumpulkan fakta-fakta lanjutan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Ade Ary Syam Indradi, kepada wartawan pada Selasa, 8 Oktober 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ade Ary menjelaskan salah satu tersangka berinisial FEK mengaku menerima perintah untuk membubarkan acara diskusi pada Jumat, 27 September, sehari sebelum acara berlangsung. Polisi saat ini juga mendalami kemungkinan adanya imbalan yang diterima para tersangka dari aktor intelektual untuk tindakan tersebut. "Kami akan update motifnya nanti," kata Ade Ary.

Acara diskusi yang digelar FTA di hotel tersebut pada Sabtu, 28 September berakhir ricuh setelah sekelompok orang membubarkan acara secara paksa. Akibat kejadian itu, sembilan orang telah ditetapkan sebagai tersangka dengan peran yang bervariasi, mulai dari perusakan hingga kekerasan terhadap satpam hotel.

Kasus ini mendapat sorotan dari berbagai pihak, termasuk Amnesty International Indonesia, yang mendesak polisi untuk mengusut tuntas dan menangkap otak di balik peristiwa ini. Sejumlah pengamat lain pun menilai, polisi perlu lebih serius dalam menindak aksi-aksi premanisme yang diduga terlibat dalam pembubaran diskusi tersebut. Din Syamsuddin, yang hadir dalam diskusi tersebut juga mendesak pihak kepolisian untuk membuktikan komitmen mereka dalam melawan aksi-aksi kekerasan dan anarkisme.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus