Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Polres Jakarta Pusat mendirikan tiga dapur umum dan posko pengungsian sementara untuk para korban terdampak kebakaran di Kemayoran, Jakarta Pusat. Wilayah itu dilalap si jago merah pada Selasa, 21 Januari 2025 sekitar pukul 00.30 WIB.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kaporles Jakarta Pusat Komisaris Besar Susatyo Purnomo Condro mengatakan dapur umum dan posko pengungsian itu untuk melayani ratusan warga yang kehilangan tempat tinggalnya akibat insiden ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pilihan Editor: RS Polri Ambil 22 Sampel dari 8 Kantong Jenazah untuk Pemeriksaan DNA Korban Kebakaran Glodok Plaza
“Saat ini kami sudah menyiapkan dapur lapangan untuk memberikan makanan bagi para pengungsi. Posko pengungsian sementara juga telah kami siapkan di Polres Metro Jakarta Pusat,” kata Susatyo melalui keterangan resminya.
Susatyo menyampaikan mayoritas pengungsi terdiri dari anak-anak, wanita, orang tua, dan bayi. Dia berharap dapur umum ini mampu menyediakan makanan bergizi bagi para pengungsi akibat kebakaran itu. “Kami berusaha memenuhi kebutuhan mereka sebaik mungkin,” ucap Susatyo.
Adapun jumlah pengungsi yang kini sudah ditampung oleh Polres Jakarta Pusat berjumlah sekitar 400 orang. Susatyo menyatakan akan menambah tenda-tenda pengungsian untuk didirikan di Jalan Kemayoran Gempol dan Jalan Kemayoran Ketapang, Jakarta Pusat.
Kebakaran yang berdampak terhadap 11 RT ini menghanguskan 534 rumah. Polisi menduga penyebabnya akibat korsleting listrik pada salah satu rumah warga. Sebanyak 30 unit pemadam kebakaran diterjunkan untuk memadamkan api saat kejadian.
Kepolisian telah memeriksa Slamet Wahyudi, berusia 58 tahun selaku selaku saksi mata yang pertama kali mengetahui kebakaran itu. Berdasarkan keterangan Slamet, dia melihat asap muncul dari lantai dua rumah seorang warga sekitar pukul 00.30 WIB.
Slamet menyatakan warga telah berupaya memadamkan api, akan tetapi kobaran api cepat menjalar karena rumah itu didominasi kayu dan tripleks sebagai material yang mudah terbakar.
Belum ada laporan korban jiwa akibat peristiwa itu. Namun seorang warga bernama Febrian Yudi Saputra, berusia 27 tahun dilaporkan mengalami sesak napas akibat menghirup asap dan telah menjalani perawatan di Rumah Sakit Hermina Kemayoran.
Pilihan Editor: Sidang Praperadilan Hasto Kristiyanto Ditunda Bulan Depan