Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Anggota DPRD Minta Pemprov Jakarta Optimalkan Anggaran Penanggulangan Kebakaran

Ketua Fraksi PSI di DPRD Jakarta itu juga meminta agar Pemprov Jakarta segera membangun pos-pos pemadam kebakaran di seluruh wilayah Jakarta.

23 Januari 2025 | 16.57 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Warga melihat sisa-sisa material rumah yang terbakar di Kemayoran, Jakarta, 21 Januari 2025.Pemadam kebakaran mengerahkan 34 unit mobil ke lokasi untuk memadamkan 543 rumah yang hangus dan sebanyak 1.797 orang mengungsi imbas kebakaran. Peristiwa kebakaran dilaporkan pertama kali muncul sekitar pukul 01:20 WIB yang disebabkan korsleting listrik di salah satu rumah warga. TEMPO/Ilham Balindra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jakarta dari Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) William Aditya Sarana meminta Pemerintah Provinsi Jakarta mengoptimalkan anggaran penanggulangan kebakaran dan penyelamatan (gulkarmat). Hal itu menyusul terjadinya sejumlah kasus kebakaran yang terjadi selama beberapa waktu belakangan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Apalagi, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jakarta untuk gulkarmat jumlahnya cukup besar, yakni Rp 1,5 triliun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Pemprov harus memastikan anggaran yang telah disediakan untuk menangani dan menanggulangi kebakaran digunakan sebaik-baiknya, publik akan semakin menuntut keamanan yang lebih tinggi lagi setelah kejadian-kejadian kemarin,” kata William pada Kamis, 23 Januari 2025, dikutip dari keterangan resmi.

Menurut William, dengan anggaran yang tidak sedikit, seharusnya menjadi modal bagi Pemprov Jakarta untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat. Utamanya, melalui petugas pemadam kebakaran untuk mengantisipasi dan menghadapi kebakaran.

Lebih lanjut, Ketua Fraksi PSI di DPRD Jakarta itu juga meminta agar Pemprov Jakarta segera membangun pos-pos pemadam kebakaran di seluruh wilayah Jakarta. Sebab, dia menilai, Jakarta masih kekurangan pos pemadam.

“Ada beberapa kelurahan yang idealnya punya pos pemadam sendiri belum memilikinya," ungkapnya,” kata dia.

Selain itu, William juga menyoroti keterlibatan masyarakat dalam upaya menangani kebakaran. Utamanya, pada titik-titik rawan yang tersebar di Jakarta. Akan tetapi, menurut dia, pemerintah harus menyiapkan infrastrukturnya terlebih dahulu, salah satunya dengan membangun hidran di berbagai titik.

Adapun, sepanjang Januari ini, Jakarta telah mengalami dua kali kebakaran, yakni di Glodok Plaza, Glodok , Jakarta Barat; dan permukiman warga di Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat.

Kebakaran di Glodok Plaza terjadi pada Rabu malam, 15 Januari 2025. Hingga saat ini, korban tewas dalam kejadian tersebut berjumlah 11 orang, sedangkan kerugian material diperkirakan mencapai Rp 90 miliar. Hingga saat ini, kepolisian masih belum memastikan penyebab kebakaran ini.

Sedangkan, kebakaran di kawasan Kemayoran terjadi pada Selasa dini hari, 21 Januari 2025. Akibatnya, sebanyak 543 rumah di kawasan padat oenduduk itu hangus dan sejutar 1.797 jiwa dari 607 mengungsi.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus