Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

hukum

Polisi Tangkap Pelaku Kekerasan Seksual ke Mahasiswa Unsoed Saat Seleksi Talent Model

Pelaku mencari mahasiswa Unsoed yang mau jadi talent model. Melakukan kekerasan seksual saat proses wawancara.

20 September 2024 | 10.42 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Resor Kota Banyumas menangkap tersangka pelaku kekerasan seksual terhadap mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed). Pelaku ditangkap di sebuah daerah di Jawa Barat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Sudah ditangkap, rencana besok kami sampaikan," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Banyumas, Komisaris Andriyansyah, Jumat, 20 September 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebelumnya, polisi telah memeriksa 10 orang saksi untuk membuat terang kasus ini. Guna melancarkan aksinya, pelaku tinggal di sebuah indekos yang tidak jauh dari kampus. Pelaku kemudian mendatangi kampus Unsoed dan mengaku sebagai agen biro iklan yang mencari talent untuk model.

Kasus dugaan kekerasan seksual menimpa mahasiswa Unsoed yang ditawari pekerjaan sebagai model iklan oleh pelaku. Namun, pada saat proses perekrutan, korban mengalami kekerasan seksual. Kasus ini tengah ditangani oleh Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS) Unsoed yang diketuai oleh Tri Wuryaningsih. 

Tri Wuryaningsih mengungkap ada tiga modus yang digunakan pelaku untuk menggaet para mahasisa agar mau jadi talent model. Pertama, menemui korban secara langsung dan menawarkan pekerjaan. Setelah itu lanjut ke sesi wawancara. Pada sesi inilah pelaku diduga melakukan kekerasan seksual.

Modus kedua adalah menggandeng teman dari korban yang telah menjadi target. Teman tersebut ditugaskan meyakinkan korban agar mau menerima tawaran wawancara pelaku. MRA mengaku kepada korban sebagai keponakan dari pelaku. Sebagai informasi, status MRA adalah saksi, karena dari hasil penyelidikan ia tidak tahu menahu maksud dan tujuan pelaku. MRA semula hanya sebatas dijanjikan upah, jika mau membantu.

Kemudian modus ketiga ialah dengan menghubungi korban melalui panggilan video. Setelah terhubung, pelaku kemudian memperlihatkan sedang bersama teman sekolah korban. Hal itu dilakukan dengan tujuan memancing korban untuk bersedia datang di sesi wawancara untuk jadi talent model.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus