Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Prabowo Minta para Jaksa Dukung Asta Cita dan Kawal Program Makan Bergizi Gratis

Presiden Prabowo Subianto memanggil Jaksa Agung beserta seluruh Jaksa Agung Muda ke Istana Merdeka, Jakarta pada Senin, 13 Januari 2025.

14 Januari 2025 | 16.37 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum Kejaksaan Agung (Jampidum Kejagung) Asep Nana Mulyana menjelaskan soal Rakernas Kejaksaan RI Tahun 2025 dalam konferensi pers di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, 14 Januari 2025. TEMPO/Amelia Rahima

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum Kejaksaan Agung (Jampidum Kejagung) Asep Nana Mulyana membocorkan isi pertemuan Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin dan para Jaksa Agung Muda dengan Presiden Prabowo Subianto pada Senin, 13 Januari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Asep mulanya enggan menjawab pertanyaan mengenai isi pertemuan Jaksa Agung, Jaksa Agung Muda, dan Presiden pada Senin kemarin. Menurutnya, pertanyaan tersebut lebih pas ditujukan langsung kepada pimpinannya, Sanitiar Burhanuddin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Namun, ia mengungkapkan sedikit isi pertemuan tersebut. "Tapi beberapa arahan beliau, tentu seperti yang saya sampaikan tadi, bagaimana kami mendukung asta cita dan mendukung program pemerintah," ujar Asep dalam konferensi pers Rakernas Kejaksaan di Hotel Sultan, Jakarta Pusat pada Selasa, 14 Januari 2025.

Asep mencontohkan mengenai bagaimana pengawalan program prioritas nasional. "Misalnya, nanti Jamdatun (Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha) akan mendesain rancangan pedoman tentang pendampingan makan bergizi gratis dan sebagainya."

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto memanggil Jaksa Agung beserta seluruh Jaksa Agung Muda ke Istana Merdeka, Jakarta pada Senin, 13 Januari 2025. Dikutip dari Biro Pers Kepresidenan, pertemuan tersebut difokuskan pada isu pemberantasan korupsi, serta penanganan perizinan ilegal yang dianggap merugikan negara dan menghambat pembangunan nasional.

Dalam pertemuan yang berlangsung tertutup, Prabowo menegaskan komitmennya untuk memperkuat penegakan hukum, terutama dalam mengatasi praktik-praktik korupsi yang kerap terjadi di sektor perizinan. Presiden menilai, perizinan yang tidak sah merupakan salah satu celah yang sering dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi maupun kelompok tertentu, sehingga berdampak pada kerugian negara.

Selain itu, Prabowo juga memberikan arahan agar kejaksaan mempercepat proses penyelidikan dan penindakan terhadap praktik perizinan ilegal tersebut. Ia juga menekankan pentingnya memperkuat sistem pengawasan di instansi pemerintah agar proses perizinan berjalan transparan dan sesuai aturan yang berlaku.

Hendrik Yaputra berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

 

Amelia Rahima Sari

Amelia Rahima Sari

Alumnus Antropologi Universitas Airlangga ini mengawali karire jurnalistik di Tempo sejak 2021 lewat program magang plus selama setahun. Amel, begitu ia disapa, kembali ke Tempo pada 2023 sebagai reporter. Pernah meliput isu ekonomi bisnis, politik, dan kini tengah menjadi awak redaksi hukum kriminal. Ia menjadi juara 1 lomba menulis artikel antropologi Universitas Udayana pada 2020. Artikel yang menjuarai ajang tersebut lalu terbit di buku "Rekam Jejak Budaya Rempah di Nusantara".

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus