Profil Anang Revandoko Dankor Brimob sekaligus Komandan Baru Bharada E

TEMPO.CO, Jakarta - Sosok perwira tinggi Komandan Korps (Dankor) Brimob Komjen Anang Revandoko kerap terdengar di telinga sebagian besar orang yang mengikuti kasus kematian Brigadir J. Anang merupakan komandan baru Bharada Richard Eliezer atau Bharada E, tersangka penembakan Brigadir J. 

Bharada Bharada E kemudian kembali ditarik ke satuan Korps Brimob. Penarikan tersebut dilakukan setelah LPSK berkirim surat ke Brimob untuk proses pengajuan perlindungan Bharada E.

Anang Revandoko sudah mengemban amanat sebagai Komandan Korps Brimob Polri sejak 2 Agustus 2019 lalu, dan mendapat kenaikan pangkat sebagai Irjen pada Juni 2022 lalu. Saat rapat dengar pendapat Komisi III DPR dengan Jenderal Listyo Sigit lalu, Anang turut mendampingi Kapolri.

Profil Dabkor Brimob Komjen Pol Anang Revandoko

Jika berbicara mengenai sosok Anang Revandoko, ia bukanlah orang baru dalam jajaran Brimob. Komjen Pol Anang Revandoko merupakan seseorang yang menduduki jabatan perwira tinggi (pati) bintang tiga di pundak. Sebelum menjabat sebagai Dankor Brimob Polri, Anang pernah mengemban tanggung jawab yang besar sebagai Kapolda Kalimantan Tengah (Kalteng) periode 2017-2019. Setelah itu, barulah Anang mendapat kepercayaan untuk menduduki jabatan sebagai Dankor Brimob yang dimulai dari 2 Agutus 2019 sampai sekarang.

Anang Revandoko yang lahir pada 14 Oktober 1965 merupakan salah satu Dankor Brimob asli Semarang. Ia memulai kariernya menjadi Paur Latsat Brimob Polda Jawa Tengah. Kemudian pada 1993, ia menjadi Wadanki 5108 Brimob Simongan Jawa Tengah. Pada 1998, ia menjabat sebagai Wadanyon C Men I Korps Brimob Polri dan ia juga menduduki jabatan Dansat Brimob Polda Riau selama periode 2005-2006.

Setelah masa jabatannya selesai, Anang langsung dipercayai untuk menjadi Kapolres Rokan Hilir Polda Riau pada periode 2006-2007 dan Kapolres Bengkalis Polda Riau periode 2007-2008.

Melansir dari polri.go.id, Anang juga pernah menjabat sebagai Kasubag Opsdagri Bagkermaops Sdeops Polri pada 2008, Kasubag Kermaops Dagri Bagkermaopsdagri Sdeops Polri periode 2008-2009, dan Danpuslat Korbrimob Polri periode 2009-2010.

Tidak berhenti di situ saja, karier Anang dalam dunia kepolisian masih berlanjut. Pada periode 2010-2013, Anang menjabat sebagai Dansat II/Pelopor Korbrimob Polri, periode 2013-2014 menjadi Karo Ops Polda Aceh, dan menjadi Kabaginfung Rorenmin Baharkam Polri untuk periode 2014-2015.

Setelah itu, Anang Revandoko juga sempat menduduki jabatan sebagai Wadankorbrimob Polri selama periode 2015-2017. Barulah, ia menjadi Kapolda Kalimantan Tengah dari 2017 sampai 2019 yang juga mengantarkannya menjadi Dankor Brimob Polri hingga sekarang. Anang Revandoko menjadi Dankor Brimob bintang tiga yang disahkan langsung secara resmi Kapolri Jenderal Listyo Sigit.

Riwayat kariernya dalam dunia kepolisian Indonesia memang tidak dapat diragukan lagi. Terlebih lagi, Anang Revandoko pernah menangani kasus besar di Indonesia pada 2016, yaitu Bom Sarinah Thamrin. Saat menangani kasus besar tersebut, Anang sangat tegas, sigap, dan juga ramah untuk bisa mengulik siapa dalang dalam kasus bom bunuh diri itu. Selain itu, Anang Revandoko yang menjabat sebagai Dankor Brimob juga disebut sederhana dan ramah menurut anggota Komisi III DPR saat RDP dengan Kapolri lalu.

Wajar saja, jika Dankor Brimob yang satu ini memiliki prestasi segudang. Salah satunya adalah keberhasilan Anang Revandoko yang meraih juara pertama dalam lomba menembak kategori kelas eksekutif A. Lomba tersebut merupakan serangkaian acara HUT RI ke-72 Brimob pada 2017.

RACHEL FARAHDIBA R 

Baca: Kapolri Sebut Bharada E Tembak Brigadir J Atas Perintah Ferdy Sambo

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.