Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Garut - Nasib tragis menimpa keluarga Netti, 34 tahun, warga Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Ia harus kehilangan putri sulungnya yang baru berumur 14 tahun karena tewas gantung diri. Penyebab kematiannya itu diduga akibat dilarang agar tidak terus main handphone.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Remaja itu tewas dengan cara melilitkan tali tambang ke kayu balok atap dapur rumah pada Rabu, 15 Januari 2025. Jasad remaja putri yang tergantung itu pertama kali ditemukan oleh adik laki-lakinya yang berumur 11 tahun. "Sehari sebelum kejadian saya mengambil HP miliknya," kenang Netti, Jumat, 17 Januari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia tidak menyangka upaya untuk mendidik putrinya itu akan berakhir tragis. Netti menilai selama ini anaknya telah kecanduan memainkan game di handphone. Jenis permainan online yang biasa diikuti anaknya yakni Free Fire (FF) dan Mobile Legends (ML).
Remaja lulusan sekolah dasar itu kerap memainkan dua game online populer itu hingga larut malam. Akibatnya, ia sering bangun siang hari, sehingga tugas untuk menjaga adiknya yang masih kecil saat ditinggal Netti bekerja terabaikan.
Anak Netti terpaksa harus putus sekolah karena keterbatasan ekonomi. Ia diminta untuk mengasuh kedua adiknya saat orang tuanya bekerja sebagai buruh tani. Bahkan terkadang dia pun turut membantu pekerjaan orang tuanya demi menopang kehidupan keluarga. "Saya menyesal telah membuat almarhum sakit hati karena handphone-nya diambil. Padahal maksud saya baik agar tidak terkena pengaruh negatif," ujar Netti.
Kematian anak Netti ini sempat membuat heboh warga setempat. Alasannya karena selama ini dia terlihat sebagai anak yang baik dan penurut. Bahkan tidak nampak akan adanya tanda-tanda untuk berbuat nekad. "Saya kaget saat mendapatkan telepon bahwa almarhumah meninggal dunia," ujar Ketua Rukun Tetangga (RT) setempat, Tatang Sunarya.
Menurut dia, saat kejadian berlangsung, di wilayahnya hampir tidak ada orang dewasa. Alasannya karena kebanyakan warga tengah bekerja sebagai buruh tani di ladang sayuran.
Kepala Kepolisian Sektor Pasirwangi Inspektur Satu Wahyono Aji menyebutkan sebelum kejadian, korban sempat mengutarakan niatnya untuk mengakhiri hidup kepada adiknya dan salah seorang temannya. Namun polisi tidak bisa melanjutkan proses penyelidikan karena pihak keluarga menolaknya. "Keluarga menganggap kejadian ini musibah. Almarhumah sudah dimakamkan dan atass kejadian ini kami turut berbelasungkawa," ujar Aji.
Catatan Redaksi
Jangan remehkan depresi. Untuk bantuan krisis kejiwaan atau tindak pencegahan bunuh diri, Dinas Kesehatan Jakarta menyediakan psikolog gratis bagi warga yang ingin berkonsultasi tentang kesehatan jiwa. Terdapat 23 lokasi konsultasi gratis di puskesmas Jakarta dan bisa diakses peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan.
Konsultasi juga bisa dilakukan secara online melalui laman https://sahabatjiwa-dinkes.jakarta.go.id. Selain itu, konsultasi lanjutan bisa dijadwalkan dengan psikolog di puskesmas apabila diperlukan.
Selain mengontak Dinas Kesehatan DKI, Anda dapat menghubungi lembaga berikut ini untuk berkonsultasi.
Yayasan Pulih: (021) 78842580
Hotline Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan: (021) 500454
LSM Jangan Bunuh Diri: (021) 9696 9293