Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Saya Kenal Hans Philip di Irian

25 April 2005 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nama Ang Kim Soei sudah telanjur melekat dengan perkara ekstasi. Kini lelaki 52 tahun itu dikaitkan lagi dengan kasus penggerebekan pabrik "obat godek" di Jasinga, Bogor, 10 April lalu. Dia dituding berada dalam satu jaringan dengan Hans Philip, pemilik pabrik tersebut, yang telah tewas tertembak.

Tuduhan itu mengusik Kim Soei, yang kini tengah menanti hukuman mati di Penjara Cipinang, Jakarta. Dia ditangkap polisi pada April 2002 silam karena memiliki pabrik ekstasi raksasa di Tangerang. Di pengadilan, lelaki kelahiran Papua ini dinyatakan bersalah.

Wartawan Tempo, Ramidi, mewawancarainya, Rabu pekan lalu. Mengenakan kemeja abu-abu lusuh dan celana cokelat, dia menjawab semua pertanyaan dengan kalem.

Anda sudah mendengar kabar tentang tertembaknya Hans Philip?

Sudah, dari teman-teman. Berita itu kan ramai di sini. Semua orang dengar. Saya kenal Hans Philip, kami sama-sama dari Irian. Tapi hubungan kami tidak terlalu dekat. Saya lebih dekat dengan ayahnya.

Apa saja jenis usaha yang dikelolanya di Irian?

Setahu saya, dia punya banyak usaha. Dia punya usaha kayu dan lainnya. Saya pernah dengar dia pemain obat (ekstasi) sewaktu masih di Irian. Tapi saya tak tahu aktivitasnya selama ini. Di Jakarta, saya tak pernah berhubungan dengan dia dan juga tak pernah bertemu dengannya. Saya hanya kenal saja.

Polisi menduga Anda juga terkait dengan pabrik ekstasi di Bogor.

Enggak mungkin. Kalau polisi bilang begitu, pastinya dia sudah datang pada saya. Sampai sekarang belum ada polisi yang kemari. Dulu juga mereka bilang saya terkait dengan mafia internasional, tapi mana bisa mereka buktikan itu.

Selain pandai dalam obat tradisional, Anda juga ahli meracik ekstasi?

Tidak. Saya tahu obat tradisional juga setelah di penjara. Saya tidak punya keahlian bahan kimia, sekolah saja tidak tamat. Saya tak mengerti kenapa dituduh sebagai pemilik pabrik ekstasi di Tangerang. Mereka tidak bisa buktikan di pengadilan, tidak ada saksi-saksi yang menyebut saya pemilik pabrik ekstasi.

Apa upaya hukum yang akan Anda tempuh?

Saya sedang mengajukan kasasi. Dan jika masih belum bisa, akan menempuh upaya peninjauan kembali. Perkembangannya, saya belum tahu.

Bagaimana Anda menjalani kehidupan di penjara?

Ya, saya jalani saja. Mungkin ini sudah jadi jalan hidup saya harus begini. Lalu, di penjara, saya menemukan obat, sehingga saya bisa menyembuhkan orang. Saya sering membantu napi yang kurang sehat. Saya juga mau membikin buku tentang pengobatan, judulnya "Cara Pengobatan dari Ang Kim Soei".

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus